Massa menggelar unjuk rasa di depan Holywings Semarang. Mereka meminta agar tempat hiburan itu ditutup permanen.
Holywings Semarang diketahui sudah ditutup pihak manajemen sejak Senin (27/6). Meski begitu, salah seorang perwakilan massa aksi dari Front Santri Indonesia, Muhammad Luthfi Rohmad, mengatakan ingin agar Holywings di Semarang ditutup permanen.
"Bukan kurang puas, kami ingin memastikan, mengawal, karena ditutup itu kan belum tau bagaimana izinnya, kalau izinnya belum ditutup mereka masih bisa beroperasi. Ditutup sehari, dua hari, buka lagi, siapa yang tahu," katanya di depan Holywings, kawasan Kota Lama Semarang, Jumat (1/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan bila ada sekitar seratus massa aksi yang ikut dalam unjuk rasa tersebut. Massa merupakan gabungan dari sejumlah ormas Islam di Jateng.
Sebelum sampai di Holywings Semarang, massa aksi melakukan orasi di depan Balai Kota Semarang. Mereka menuntut agar ada sanksi tegas terhadap pihak Holywings.
"Kalau kemarin kita dengar, kita apresiasi para aparat yang sudah bergerak cepat menangkap pelaku tapi kami juga meminta sebagai sanksi sosial supaya tindakan itu agar tidak diulangi lagi atau ditiru dengan yang lain," katanya.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, menjelaskan penutupan Holywings merupakan inisiatif manajemen. Hal itu dampak dari hebohnya promo miras menggunakan nama 'Muhammad-Maria' di Jakarta.
"Kami Satpol PP tidak melakukan penutupan di Holywings Semarang. Itu inisiatif mereka karena terkait dampak yang terjadi di Jakarta," kata Fajar saat dimintai konfirmasi, Rabu (29/6).
(sip/rih)











































