Harga Tanah Terdampak PLTU Tak Sama, Warga Batang Geruduk Kantor Ganjar

Harga Tanah Terdampak PLTU Tak Sama, Warga Batang Geruduk Kantor Ganjar

Afzal Nur Iman - detikJateng
Kamis, 30 Jun 2022 17:30 WIB
Aksi warga terdampak PLTU di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (30/6/2022).
Aksi warga terdampak PLTU di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (30/6/2022). (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Semarang -

Ratusan warga Batang mendatangi kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (30/6/2022). Mereka menggelar aksi tepat di depan kantor Gubernur, menuntut agar harga tanah terdampak PLTU disamaratakan.

"Yah itu harga final dari PT BPI (Bimashena Power Indonesia) Rp 100 ribu per meter fix, tapi di lain waktu banyak tanah yang belum dibeli. Nah tanah itu dibeli Rp 400 ribu, nggak adil," kata koordinator aksi, Hambali, di Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (30/6/2022).

Hambali menyebut bahwa sebanyak 350 orang hadir dalam aksi tersebut. Semuanya merupakan warga yang mendapat harga tanah Rp 100 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan bahwa sebenarnya ada 700 pemilik lahan yang mendapat harga ganti rugi Rp 100 ribu. Sedangkan, warga yang mendapat ganti rugi lahan dengan harga Rp 400 ribu sebanyak 180 orang.

"Kepada para pemiliknya diwanti-wanti untuk merahasiakan transaksi dengan harga beli yang empat kali lebih besar," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya mengaku sudah dua kali melakukan aksi di Batang. Namun hasilnya tak pernah memberikan titik terang.

"Kemarin orasi di lokasi (Batang) sama seperti ini tapi kan sama BPI, cuma katanya 'kami sampaikan dengan manajemen pusat', nggak puas," ujarnya.

Warga kemudian melakukan audiensi dengan pihak Pemprov Jateng. Rencananya, mediasi akan dilakukan pekan depan dengan menghadirkan pihak PT BPI.

"Ya nanti BPI akan akan diundang sama biro Hukum. Supaya cepat ada titik temu," kata Lepi Kardeni, warga yang ikut audiensi itu.




(apl/aku)


Hide Ads