Sejarah Bulu Tangkis, dari Mesir Kuno sampai Desa Badminton di Inggris

Sejarah Bulu Tangkis, dari Mesir Kuno sampai Desa Badminton di Inggris

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 28 Jun 2022 12:08 WIB
Pebulu tangkis Ribka Sugiarto berlatih dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (19/4/2022). PBSI menargetkan tim bulu tangkis Indonesia meraih tiga medali emas dalam SEA Games Vietnam pada Mei mendatang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Pebulu tangkis Ribka Sugiarto berlatih dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (19/4/2022). Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Solo -

Bulu tangkis atau badminton punya sejarah panjang dan banyak versi. Permainan olahraga yang menggunakan raket dan kok oleh dua orang (tunggal) dan dua pasangan (ganda) ini berevolusi sejak abad pertama hingga pertengahan abad ke-19. Berikut sejarah bulu tangkis dunia dari masa ke masa.

1. Dari Mesir Kuno, 2.000 Tahun Lalu

Dikutip dari modul "Shuttlecock/Kock Menari Indah di Udara (2017)" yang diakses melalui laman sumberbelajar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bulu tangkis atau badminton berkembang di Mesir Kuno sekitar 2.000 tahun lalu. Tapi, bulu tangkis juga sudah disebut-sebut di India dan Cina.

2. Jianzi dari Tionghoa

Dalam modul itu juga disebutkan bahwa leluhur badminton diperkirakan dari permainan Tionghoa pada abad ke-5. Namanya Jianzi, atau ti jian zi menurut Sigit Nugroho dalam bukunya, "Perkembangan Olahraga Permainan Bulu Tangkis (Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY, 2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jianzi sudah menggunakan kok, tapi belum ada raket. Sebab, Jianzi hanya dimainkan dengan kaki. Misinya menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin. Karena kok yang ditendang itu menunjukkan pergerakan naik turun yang berulang, tulis Sigit Nugroho, maka muncullah istilah shuttle (bolak-balik).

3. Battledores dan Shuttlecock di Inggris

Pada zaman pertengahan, sekitar abad ke-16, ada permainan anak yang populer di Inggris. Namanya Battledores dan Shuttlecocks. Dalam modul "Shuttlecock/Kock Menari Indah di Udara" disebutkan, Battledores adalah nama tongkat atau dayung yang digunakan untuk memukul shuttlecock.

ADVERTISEMENT

Setelah dipukul ke atas, shuttlecock akan jatuh agak lambat, sehingga bisa dikejar untuk dipukul lagi ke atas. Sejarah shuttlecock berbentuk lonjong seperti kepala. Pada bagian atasnya yang sedikit datar, ditancapkan 16 bulu angsa.

Menurut Agus dalam bukunya (2020:2), ada yang berpendapat bahwa shuttlecock dengan bulu angsa itu berawal ketika ada orang yang sedang duduk termenung dan tanpa sengaja menancapkan sebuah pena bulu ke gabus penutup botol yang menyerupai shuttlecock.

Anak-anak pada masa itu biasanya bermain bersama, menjaga agar kok tetap menari di udara dan mencegahnya jatuh menyentuh tanah. Permainan ini meramaikan jalanan di London pada 1854. Hal itu terungkap dalam kartun yang dipublikasikan oleh Punch (London Charivari), majalah humor dan satir yang terbit mingguan sejak 1841.

4. Poona di India

Menurut Betty Uber dalam bukunya, "A Brief History of Badminton from 1870 to 194", model bulu tangkis modern yang dimainkan secara berhadapan oleh dua orang atau dua pasangan yang berkompetisi dengan pembatas jaring (net) berawal dari Kota Poona di India pada masa penjajahan Inggris pertengahan abad ke-19.

Dalam buku yang diterbitkan Read Books Ltd pada 2011 itu, Betty menyebutkan pencipta bulu tangkis modern itu adalah para tentara Britania Raya (Inggris) yang saat itu bertugas di Poona.

Awalnya, warga kelas atas lebih suka menggunakan bola wol saat cuaca berangin atau basah. Namun, akhirnya shuttlecock (biasanya terbuat dari bulu dan gabus) tetap yang populer. Bulu tangkis pada masa itu juga kondang disebut Poona, sesuai nama kota kelahirannya.

Betty menuliskan, dalam foto-foto awal pada masa itu menunjukkan orang Inggris menambahkan jaring (net) dalam permainan tradisional battledore dan shuttlecock.
Awalnya, warga kelas atas lebih suka menggunakan bola wol ketika cuaca sedang berangin atau basah.

Namun, akhirnya shuttlecock yang terbuat dari bulu dan gabus tetaplah yang populer. Cikal bakal bulu tangkis modern dari India pada masa itu pun diberi nama Poona, sesuai nama kota kelahirannya. Poona kini telah berganti nama menjadi Pune, kota di Maharashtra, India.

5. Pedesaan Badminton di Inggris

Badminton adalah nama pedesaan di Gloucestershire, Inggris. Di pedesaan Badminton itu terdapat Badminton Park, sebuah rumah besar sekaligus perkebunan milik keluarga bangsawan Duke of Beaufort. Di rumah besar yang tampilan depannya mirip kastel itu, bulu tangkis untuk pertama kalinya dimainkan di dalam ruangan di Inggris pada tahun 1870'an. Sebab, cuaca saat itu sedang tidak bersahabat.

Sejak itulah, nama desa dan nama rumah itu diabadikan jadi nama bulu tangkis sampai sekarang.




(dil/mbr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads