Dinamika politik terkait Pemilu 2024 diwarnai dengan seteru Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Namun kini keduanya tampak akrab bahkan melakukan salam komando saat Rakernas II PDIP di Jakarta.
Dikutip dari detikNews, Senin (21/6/2022), menengok kembali ke belakang, panas hubungan keduanya ramai dibicarakan saat Ganjar Pranowo tidak diundang dalam acara Ketua DPP PDIP Puan Maharani memberikan arahan untuk kader di Jawa Tengah.
Bambang Pacul mengakui tak mengundang Ganjar. Alasan yang dia sampaikan saat itu yakni sikap Ganjar yang dinilai mendahului keputusan partai terkait capres 2024. Khususnya yang dimaksud yakni keputusan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait Pilpres 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Ganjar) Wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, aja keminter (kalau kamu pintar, jangan bersikap sok pintar)," katanya di Panti Marhaen Kota Semarang, pada Sabtu 23 Mei 2021.
Kembali ke Bambang, dia mengatakan seharusnya Ganjar mengerti karakter orang Jawa untuk tidak mendahului keputusan Megawati terkait capres 2024.
"Karakter Jowo itu apa? Karakter Jawa itu lak seperti Presiden Pak Jokowi bilang itu loh, kalau bicara lari cepat ojok disik'i. Yen kowe pinter, aja minteri," ujar Bambang.
Tak hanya itu, Bambang juga menyoroti aktivitas Ganjar membangun pasukan di media sosial untuk menggaungkan pencapresan Ganjar di Pilpres 2024.
Saat dimintai konfirmasi soal itu, Ganjar tak pernah memberi tanggapan panjang. Dia hanya membenarkan tidak diundang di acara itu dan soal Pilpres 2024 dia menyatakan urusannya ada di tangan Megawati Soekarnoputri. Ganjar disebut menargetkan elektabilitas yang diharapkan dapat menjadi modal untuk mengantongi rekomendasi capres.
Soal pernyataan Bambang terkait medsos, Ganjar memberi tanggapan. "Saya kan bermedsos sudah cukup lama sejak (masih menjabat) DPR," jawab Ganjar singkat sembari masuk ke ruang transit Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin 24 Mei 2021.
Bambang sempat mengeluarkan pernyataan yang bernada meredakan tensi hubungannya dengan Ganjar. Bambang menyatakan saat itu bahwa dia dan Ganjar tidak sedang berkonflik secara pribadi.
Dia mengaku menegur Ganjar dengan dasar arahan tegas dari Megawati Soekarnoputri bahwa seluruh kader merupakan slagorde
"Kami barisan yang mendapat perintah, barisan yang diperintah," kata Bambang kepada detikcom di Solo, Kamis 3 Juni 2021.
Menurut Bambang, ada kader yang berada di posisi struktural, ada yang ditempatkan di legislatif, ada kader yang berada di posisi kepala daerah. Namun semua kader di semua posisi itu tetap merupakan kader dalam satu barisan yang harus tunduk pada komando partai.
Simak selengkapnya: Bambang Pacul populerkan istilah banteng vs celeng...