Nama Tasdi, eks Bupati Purbalingga, tenggelam bersamaan dengan kasus hukum yang menjeratnya. Namun hari ini Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, kembali menyebut namanya sebagai kader loyal yang sampai hari ini terus membuatnya menangis karena terjerat korupsi dan kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Siapa Tasdi? Bagaimana kasusnya?
Dalam pidatonya di Rakernas II PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Mega semula memberi peringatan keras kepada semua kadernya agar tidak membuat manuver sendiri terkait Pilpres, karena hasil Kongres PDIP mengamanatkan bahwa penentu tunggal calon presiden dari PDIP adalah ketua umum.
Mega bahkan menegaskan, kader yang bermanuver dan main 2 atau 3 kaki terkait Pilpres sebaiknya segera keluar atau akan dipecatnya. Menurut Mega, dia merasa lebih baik punya kader-kader loyal meskipun 'pemberontak'. Mega lalu memberikan contoh kader loyal seperti Komarudin Watubun dan FX Hadi Rudyatmo.
Selanjutnya, Mega juga menyebut satu nama lagi yakni Tasdi, eks bupati Purbalingga, yang kini mendekam di penjara karena kasus korupsi.
"Ada yang saya tangisi sampai hari ini, moga-moga dengar. Itu ada Tasdi. Dia itu sopir truk. Sampai, masyallah... (mengelus dada), kenapa kena tiga huruf (KPK)," demikian ujar Mega dalam pidatonya, Selasa (21/6/2022).
Siapa Tasdi, hingga namanya melekat dalam benak Megawati?
Tasdi bukan seorang politikus sejak awal. Karir lamanya yaitu sopir truk pengangkut sayur. Namun ia dianggap memeiliki etos kerja tinggi hingga mencoba banting setir ke jalur politik.
"Tasdi waktu Orde Baru sempat jadi sopir truk, ngangkut sayur dari kaki Gunung Slamet dibawa ke pasar, sering ngompreng juga," kata Tongat pada 5 Juni 2018 silam, yang saat itu menjabat Wakil Ketua DPC PDIP Purbalingga.
Karir politik Tasdi moncer yaitu menjadi anggota DPRD Purbalingga periode 1999-2004 dari PDIP. Kemudian ia terpilih sebagai Ketua DPRD Purbalingga selama dua periode, yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
Tahun 2014 Tasdi menjadi wakil Bupati Purbalingga karena saat itu Bupati yaitu Heru Sudjatmoko terpilih jadi Wakil Gubernur Jateng mendampingi Ganjar Pranowo. Kemudian posisi Bupati diisi wakilnya, Sukento Rido Marhaendriyato. Posisi wakil bupati seanjutnya diisi Tasdi yang kala itu juga ketua DPC PDIP setempat.
Selanjutnya: Kena OTT KPK terkait korupsi dana Islamic Center
(mbr/sip)