Video mobil jip disebut menghalangi laju ambulans yang sedang membawa pasien di Jalan Jogja-Solo, Kabupaten Klaten, viral di media sosial. Polisi turun tangan dan memanggil pengemudi jip, ambulans serta yang merekam video tersebut.
Diketahui, video itu viral usai diunggah di grup Facebook Info Cegatan Jogja. Video menampilkan ambulans melaju dengan membunyikan sirene. Jip itu dinarasikan menghalangi ambulans. Perekam mengabadikan video tersebut dari dari dalam ambulans.
Narasi pada postingan itu sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seandainya keluarga mu yang di dalam ambulans, lantas saya halangi ambulannya.. kira-kira gimana perasaan mu? Kejadian kemarin siang, dari arah Jogja ke Klaten," tulis akun Dwi yang memposting video tersebut seperti dikutip detikJateng.
Saat dimintai konfirmasi, Dwi membenarkan dirinya yang mengunggah video tersebut. Namun dirinya bukan perekam video tersebut.
"Bukan saya yang mengalami. Saya hanya share saja," jelas Dwi kepada detikJateng.
Polres Klaten kemudian menindaklanjuti video viral itu dan memanggil pihak-pihak terkait. Diketahui peristiwa yang viral itu terjadi pada Rabu (15/6).
Klarifikasi pengemudi jip
Pengemudi jip, Sumaryanto (43) warga Maguwoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta mengaku dirinya tidak punya maksud menghalangi ambulans.
Menurutnya, saat itu dia sedang melakukan perjalanan dari Prambanan menuju Jatinom. Dia mengaku bingung memilih lajur saat mendengar ada suara sirene di belakang mobilnya.
"Saya salah ambil keputusan, tidak ada niatan menghalangi ambulans. Saya bingung mau ke kiri atau ke kanan karena ada ambulans di belakang saya," ucap Sumaryanto kepada wartawan, Jumat (17/6/2022).
Sumaryanto menyebut sudah berusaha mengambil jalur kiri untuk memberikan jalan bagi ambulans itu. Dia juga mengaku sudah menyalakan sein sebelah kiri.
"Saya setiap di jalan dengar sirene ambulans langsung sein ke kiri. Kemarin saya bingung karena ada ambulans suaranya keras, ke kiri atau ke kanan saya bingung," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sumaryanto menyampaikan permintaan maaf kepada perekam video sekaligus anak pasien, Ipung. Sumaryanto juga menyampaikan permintaan maaf kepada sopir ambulans. Ketiganya kemudian bersalaman saling memaafkan.
"Saya tidak ada kesengajaan menghalangi ambulans. Saya minta maaf kepada sopir ambulans dan keluarga pasien," kata Sumaryanto.
Kata pengemudi ambulans
Pengemudi ambulans, Yuda Satria Aditama (31) menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu (15/6). Saat itu dia membawa pasien lansia yang usai menjalani operasi.
"Pasien habis operasi dan menggunakan tabung oksigen. Jadi pasien urgen sehingga saya berisiko juga," kata Yuda.
Menurut Yuda, dirinya saat kejadian di belakang mobil jip. Mobil jip ke kanan dan kiri saat ambulans mencoba meminta jalan.
"Ke kiri dan ke kanan terus. Padahal sebenarnya ada space jika mau memberi jalan, tidak tahu kenapa padahal sirene juga kenceng banget," jelasnya.
Berakhir damai
Yuda pun berharap kasus ini dijadikan pelajaran. Masalah itu tidak diperpanjang dan layak dijadikan pembelajaran untuk masyarakat. Apabila ada sirene ambulans sebaiknya menepi.
"Ya setiap manusia pasti ada salahnya. Saya bersama pihak keluarga (pasien di dalam ambulans) memaafkan," kata Yuda.
"Sebaiknya jika ada sirene ambulans menepilah karena hanya sebentar kok. Bahwa kami menyalakan sirene pasti sedang bertugas," imbuhnya.
Terpisah, Kanit Gakkum Satlantas Polres Klaten Iptu Slamet Riyadi mengatakan dari keterangan para pihak ada unsur kesalahpahaman. Oleh karena itu, Polres Klaten memberikan kesempatan mediasi dan hasilnya mereka sepakat saling memaafkan.
"Sepakat saling memaafkan dan semoga menjadi pelajaran bagi kita semua saat berkendara. Tidak ada unsur kesengajaan dan mungkin karena panik," jelas Slamet Riyadi.
(rih/rih)