Ketua Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Dimyati Rois meninggal dunia, dini hari tadi. Selama hidupnya, kiai kharismatik yang akrab disapa Mbah Dim tersebut ikenal sebagai salah satu ulama sekaligus tokoh politik yang mumpuni.
KH Dimyati merupakan ulama kelahiran Brebes pada 1945. Dia dilahirkan oleh pasangan KH Rois dan Nyai Djusminah.
Hidup di sebuah keluarga santri, Mbah Dim akhirnya juga banyak mengenyam pendidikan di pesantren. Dia pernah mondok di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia juga pernah menjadi santri dari KH Zubair, ayahanda dari KH Maimoen Zubair di Pesantren Sarang, Rembang.
Adapun di dunia politik, KH Dimyati Rois merupakan salah satu ulama di Nahdlatul Ulama yang ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di awal reformasi.
Meski demikian, di tengah perjalanan, dia sempat berseberangan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan akhirnya merapat ke pecahan dari PKB, Partai Kebangkitan Demokrasi (PKD) yang didirikan oleh Matori Abdul Jalil. Mbah Dim menjadi Ketua Dewan Syuro partai tersebut.
Namun, partai tersebut ternyata akhirnya bubar lantaran tidak memenuhi syarat untuk mengikuti pemilu. Beberapa waktu kemudian, dia kembali bergabung di PKB dan memegang jabatan Ketua Wewan Syuro, menggantikan KH Abdul Aziz yang saat itu wafat.
Kemudian, dalam muktamar 2019 lalu, PKB kembali mengukuhkan KH Dimyati Rois untuk tetap memegang jabatan dewan syuro di partai itu.
(ahr/mbr)