Para pengguna Jalan Raya Kepoh-Juwiring perlu ekstra waspada saat melintas ruas perbatasan Desa Trasan, Mrisen dan Jaten, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah. Di ruas tersebut ada jembatan yang menyempit dan dikeluhkan membuat kaget pengendara.
Pantauan detikJateng, Minggu (29/5/2022), jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 15 meter. Letaknya berada di perbatasan dua desa yang di sekitarnya padat rumah penduduk.
Kedalaman sungai di bawah jembatan tersebut sekitar 15 meter. Pagar pengaman jembatan terbuat dari besi pipa tetapi dari arah selatan besi pipa dan pagarnya sudah rusak hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pengaman dipasang seng ala kadarnya. Dari arah utara dan selatan sepintas tidak ada yang aneh dengan jembatan tersebut. Namun begitu jarak dari dekat, pengguna jalan bisa dibuat terkejut karena ukuran jembatan hanya memiliki lebar sekitar 4 meter. Padahal lebar jalan raya itu sekitar 6 meter.
Akibatnya mobil yang berpapasan harus mengalah salah satu untuk antre.
"Itu rawan kecelakaan, orang jatuh masuk sungai sudah berulangkali. Ya sepeda motor juga mobil, motor pernah sampai di bawah," jelas salah seorang warga setempat, Sadiran (70) kepada detikJateng, hari ini.
Diceritakan Sadiran, jembatan itu dibangun sekitar tahun 1960-an. Menurutnya, badan jalan sebelum dan sesudah jembatan diperlebar tapi jembatan masih bertahan dengan ukuran aslinya.
"Badan jalan sudah dilebarkan 6 meter tetapi jembatan tidak ikut dilebarkan. Jadi terlihat menyempit," ucap Sadiran.
Pengguna jalan dari utara dan selatan yang tidak hati-hati, sambung Sadiran, bisa kaget saat mengetahui jembatan menyempit. Apalagi jika malam hari.
"Kalau malam apalagi. Bisa kaget karena jalannya lebar dan halus tapi sampai jembatan ternyata ukuran kecil," imbuhnya.
Warga lain, Sriyanto (50), mengatakan jembatan yang berada di dekat bengkelnya itu memang berbahaya, padahal jalanan itu termasuk jalur alternatif ke arah Solo dan Sukoharjo. Dia menyebut jembatan itu sebelum pandemi pernah akan direhab.
"Sebelum ada pandemi pernah akan dilebarkan tapi tidak jadi. Ndak tahu kalau tahun ini jadi atau tidak," ucap Sriyanto kepada detikJateng.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemkab Klaten, Suryanto, menjelaskan jembatan itu memang sempit. Pemkab tahun 2020 pernah merencanakan pelebaran.
"Tahun 2020 kita sudah rencanakan perbaikan dan pelebaran. Namun anggaran direfocusing untuk penanganan COVID-19," jelas Suryanto saat dikonfirmasi detikJateng.
(sip/sip)