Pernikahan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dengan adik Presiden Jokowi, Idayati, diselenggarakan di Gedung Graha Saba Buana hari ini. Ahli penanggalan Jawa Museum Radya Pustaka Solo, Ki Totok Yasmiran, mengatakan hari ini Kamis Pahing 24 Sawal 1955, Tahun Alip, Windu Sancaya, dan Wuku Julungwangi.
"Wuku Julungwangi, penggambarannya sumΓͺbare ingkang puspita, bagaikan bertebarannya bunga-bunga," kata Ki Totok kepada detikJateng, Rabu (25/5/2022) malam.
Ki Totok menerangkan, Pancasuda hari ini Lebu Katiyup Angin. Artinya, apa yang diinginkan sulit tercapai dan usaha yang dijalankan sering gagal ataupun sulit mencapai kemajuan. Sehingga diperlukan kesungguhan yang lebih bagi seseorang yang akan meraih keinginannya pada hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, pada wuku dan hari tersebut jika digunakan untuk melangsungkan ijab kabul atau hajat pernikahan tergolong sedang. Sebab, ada Pancasuda Lebu Katiyup Angin. Namun, Rakam nikah jatuh pada perhitungan 'Mantri sinaroja', berwatak raharja dan kewibawaan," terang Ki Totok.
Meskipun secara penanggalan Jawa akan ada terpaan masalah pada Kamis Pahing, Ki Totok menjelaskan, hal itu bisa diatasi dengan baik. Adapun mengenai waktu pelaksanaan ijab, dia menyarankan pada kisaran pukul 06.00-08.24 WIB saat Jabrail, rezeki, dan pukul 10.49-13.12 WIB saat Ahmad, rezeki.
Menurut Ki Totok, saran-saran dari penanggalan Jawa tersebut merupakan salah satu upaya dan ikhtiar untuk melestarikan warisan leluhur. "Namun, jangan sampai melepaskan sandaran yang hakiki yakni kekuasaan dan takdir Ilahi," kata dia.
Terlepas dari acara pernikahan adik Jokowi, Ki Totok juga menjelaskan hal ihwal orang yang lahir pada weton Kamis Pahing. "Sifatnya serba mengenakkan tutur katanya, pandai dalam banyak hal, dapat menguntai kata-kata yang serba manis, akan tetapi dalam hatinya cenderung mudah cepat bosan dan kurang bersahaja," ujarnya.
Ki Totok melanjutkan, Kemis Pahing yang berneptu 17 ini dinaungi Dewa Lodra, yang berwatak kagetan alias mudah terkejut, tetapi lembut budinya. Adapun Paringkelan hari ini jatuh pada ringkel ron atau daun, artinya rezekinya sering dipetik orang atau dimanfaatkan orang lain.
Sedangkan Padangon hari ini jatuh pada kerangan yang berarti matahari dengan watak keras, teliti dan ajeg yang sering diyakini baik untuk mewisuda seseorang. "Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Bumi. Wataknya pemurah, suka memberi, dan melindungi," pungkas Ki Totok.
(dil/mbr)