Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi soal saran Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono agar menjadi kader parpol demi Pilpres 2024. Anies menyebut baru akan menentukan langkah selanjutnya selepas tak menjabat gubernur.
"Sekarang ini saya sedang menuntaskan di Jakarta. Jadi saya berharap beberapa bulan terakhir ke depan semua yang menjadi rencana program bisa dituntaskan," kata Anies ditemui di UGM, Rabu (25/5/2022).
Menurutnya, ada banyak hajatan di Jakarta yang harus dia persiapkan. Mulai dari grand launching Jakarta International Stadium dan Taman Ismail Marzuki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya masih konsentrasi di situ. Nanti kalau itu sudah selesai baru memikirkan tahap berikutnya," ujarnya.
Masa jabatan Anies sebagai gubernur akan berakhir pada Oktober tahun ini. Ia pun mengungkapkan akan istirahat sejenak selepas tak menjabat.
"Ya nanti break dulu lah sebentar. Habis itu baru," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menyarankan agar Gubernur Anies Baswedan menjadi kader parpol. Mujiyono memandang persaingan Pilpres 2024 makin ketat meski elektabilitas Anies tinggi.
Mujiyono menyebut jalan Anies menuju Pilpres 2024 bisa lebih mudah dengan gabung parpol. Dia lantas membandingkan Anies dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang memiliki kendaraan politik.
"Makanya saran saya segeralah jadi kader partai politik, untuk menjaga elektabilitas supaya bisa bergerak di situ. Jadi ibaratnya nyetir mobil Anies mobil sewaan, sementara Ketum (AHY), meski langkahnya belum secepat Anies, tapi mobil sendiri," kata Mujiyono dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5).
Ketua Komisi A DPRD DKI itu mengakui sejumlah lembaga survei menempatkan nama Anies dalam bursa Capres 2024. Namun dia menilai elektabilitas Anies sebagai capres bisa tergerus setelah lengser dari kursi Gubernur DKI.
"Bagaimana Anies langkah ke depan, terus memposisikan diri, terus bergerak jangan kendor. Karena dua tahun ini bisa bikin elektabilitas turun," imbuhnya.
(rih/aku)