Komunitas Warung Tegal (Kowarteg) Indonesia menyediakan sekitar 1.000 porsi makanan gratis untuk warga di DKI Jakarta. Koordinator Kowarteg Indonesia, Noehrozi (47), mengatakan kegiatan ini terinspirasi dari sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang senang berbagi kepada sesama.
Adapun makanan gratis yang disediakan berada di Warteg Barokah, Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Di samping itu, Kowarteg juga mensosialisasikan dan meminta doa kepada masyarakat agar Ganjar menjadi presiden 2024.
"Seperti yang dilakukan Pak Ganjar, sering berbagi. Kita sebagai warga senang melihat tabiat, sikap Pak Ganjar, ya kita ikutin. Beliau orang baik, ya kita ikutin yang baik," kata Noehrozi dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan Kowarteg Indonesia memberikan makanan 1.000 porsi untuk warga DKI Jakarta. Kegiatan ini terbagi beberapa wilayah seperti Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Menurut Noehrozi, kegiatan ini bermanfaat bagi perekonomian pemilik warteg dan masyarakat, terlebih semua elemen masyarakat saat ini dalam masa pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
Noehrozi berharap ke depan kegiatan ini dapat digelar di seluruh Indonesia. Ia mengaku telah mengajak jaringan orang Tegal dan jaringan warteg yang ada di seluruh Indonesia untuk bergerak menjalankan program ini dan mendukung Ganjar menjadi presiden periode 2024-2029.
"Harapan ke depan kita coba satukan visi, Kowarteg dan warga Tegal yang ada di seluruh Indonesia untuk mendukung berdoa dan ikhtiar agar Pak Ganjar menjadi presiden," imbuhnya.
Salah seorang warga yang menikmati layanan makan gratis, Sugeng (39), mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat digelar di kota/kabupaten karena bermanfaat bagi masyarakat. Ia pun siap mendukung Ganjar untuk menjadi presiden 2024.
"Untuk Pak Ganjar sukses terus, semoga untuk menjadi presiden dipermudah. Kegiatan ini sangat bermanfaat, semoga di semua kota ada," tutur Sugeng.
Warga tampak antusias makan di warteg tersebut. Mereka yang makan berasal dari berbagai macam kalangan seperti pengguna jalan, pedagang, pegawai bengkel, pengendara becak, ojek dan warga yang berada di lingkungan sekitar.
(akd/ega)