Banjir rob merendam sejumlah daerah di Kota Pekalongan Jawa Tengah. Termasuk di antaranya permukiman di Kelurahan Tirto Kecamatan Pekalongan Barat yang menyebabkan ratusan warga mengungsi.
"Di wilayah kami ada dua RW yang tergenang akibat tanggul jebol. Warga mengungsi di empat pengungsian," ungkap Lurah Tirto, Nur Imania, Senin (23/5/2022).
Nur mengungkap data jumlah pengungsi di masing-masing titik pengungsian yakni di aula Kelurahan Tirto 97 jiwa, masjid 55, TPQ 39, dan kantor kecamatan 19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang warga Kelurahan Tirto, Arofah (42), menceritakan banjir rob di lokasi tersebut sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu. Ketinggian air sempat mulai surut namun kembali tinggi akibat tanggul di Sungai Meduri jebol.
"Eh sore tadi tiba-tiba dari sepolok (mata kaki), naik ke selutut, naik lagi seperut. Begitu cepat, tidak ada setengah jam. Saya langsung gendong anak-anak, bawa pakaian seadanya terus mengungsi. Barang-barang lainnya masih di rumah, katanya sudah sedada," katanya.
Banjir Rob Setinggi Dada
Arofah menjelaskan naiknya ketinggian air berlangsung cepat. Warga lainnya bernama Iin (43) air semakin tinggi hanya dalam waktu sekitar setengah jam.
"Saya langsung bawa anak-anak dan istri mengungsi. Bawa pakaian seadanya, saya ungsikan di tempat saudara, yang penting keluar dari gang ini," tutur Iin.
Dia mengaku sempat kembali ke rumahnya tapi ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa.
"Saya cek sudah segini (dada orang dewasa). Tidak tahu nasib barang-barang lainnya, seperti kasur, TV, perabot lainnya, pasti tergenang," pungkasnya.
(sip/sip)