Pasar Manyaran Kebakaran, Ini Temuan Pemkot Semarang

Pasar Manyaran Kebakaran, Ini Temuan Pemkot Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 10 Mei 2022 18:43 WIB
Pasar Manyaran, Kembangarum, Semarang terbakar, Senin (9/5/2022) malam.
Pasar Manyaran, Kembangarum, Semarang terbakar, Senin (9/5/2022) malam. (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Semarang -

Kerugian akibat kebakaran Pasar Manyaran, Kembangarum, Semarang tadi malam diperkirakan mencapai Rp 30 juta. Pemkot Semarang menemukan fakta kios pasar digunakan tidak sesuai peruntukannya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) mengaku bersyukur tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hendi menerima laporan ada 24 los terbakar dalam peristiwa yang terjadi hari Senin (9/5) malam.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kerugian Rp 30 juta. Yang terbakar ada satu kompleks pasar ada 24 los," kata Hendi di Semarang, Selasa (10/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendi menjelaskan, pasar tersebut merupakan tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Manyaran yang dipindahkan karena pelebaran jalan. Hendi mengungkap para pedagang di pasar tersebut justru tidak mempergunakan kios tersebut tidak sesuai peruntukannya.

"Ternyata pasar itu relokasi PKL di Manyaran. Waktu Jalan Manyaran dilebarkan kan banyak PKL, mereka tidak digusur tapi direlokasi. Yang terjadi banyak pedagang jual lagi kiosnya dan dialihnamakan. Konsepnya bukan seperti konsep awal," ujar Hendi.

ADVERTISEMENT

"Kami lihat beberapa los untuk tempat tinggal. Beberapa disewakan untuk kos-kosan," imbuhnya.

Selain itu, banyak kios yang dijadikan tempat produksi namun tidak berjualan di sana. Oleh karenanya Pemkot Semarang akan mengkaji ulang keberadaan pasar tersebut.

"Akan lakukan upaya pengkajian mendalam apakah akan bangun kembali pasar atau ada kekhususan, misal jadi pasar burung atau pasar ikan hias. Atau apakah bisa untuk ruang terbuka hijau," terang dia.

Hendi menambahkan Semarang sudah punya pengalaman buruk soal kebakaran pasar. Ketersediaan alat pemadam kebakaran di pasar dan tempat publik lainnya akan menjadi perhatian.

"Kita punya pengalaman buruk kebakaran di pasar, yang malam tadi belum tahu penyebabnya apa. Rata-rata beban listrik dan korsleting, karena itu tempat tinggal bisa juga karena lilin. Tapi kita tidak bisa menduga-duga. Di ruang publik apalagi yang berdempet, selain dituntut waspada dan displin, disiapkan sarana pemadam api," katanya.

Untuk diketahui, kebakaran Pasar Manyaran itu terjadi Senin (9/5) pukul 20.40 WIB kemarin. Delapan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menangani peristiwa itu.

"Diduga kebakaran ini berasal dari salah satu kios yang kemungkinan kios ini tidak ada aliran listrik. Jadi yang bersangkutan ini sering menggunakan lilin atau obat nyamuk sebagai penerangan," kata Kapolsek Semarang Barat Kompol Dicky Hermawan saat di lokasi, Senin (9/5).




(ams/sip)


Hide Ads