Nasib pilu menimpa Supri (58), perempuan pedagang kopi di Pasar Manyaran, Kembangarum, Semarang. Kios yang jadi sumber nafkah sekaligus tempat tinggalnya ludes dilalap api.
Supri disebut-sebut menjadi orang pertama yang mengetahui kebakaran yang terjadi pada Senin (9/5/2022) malam. Dia pun menceritakan detik-detik terjadinya kebakaran itu.
"Baru nutup gerai, warung tak tutup, terus mau tidur kok anget-anget, jam 8, di ruangan saya tuh kok anget terus saya lihat atas kok asap masuk semua dari sebelah," ujarnya saat ditemui detikJateng di lokasi yang tepatnya berada di belakang Ramai Swalayan, Senin (9/5) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat hal yang janggal, dia kemudian keluar untuk memastikan situasi. Ternyata saat itu api di kios rongsokan yang ada tepat di sebelah kiosnya sudah nampak api yang membara.
"Itu api sudah berkobar saya sampai ngiranya enggak bisa padam," katanya.
Supri bercerita bila dirinya sudah sekitar tiga tahun tinggal di kiosnya tersebut. Sehari-hari dia tinggal bertiga bersama adik dan cucunya.
Terus adik saya saya tarik keluar, terus cucu saya saya tarik keluar," lanjutnya.
Saat itu, hanya keluarganya yang berada di area kios tersebut. Dia lantas berteriak untuk meminta pertolongan warga sekitar untuk memadamkan api.
"Terua saya teriak 'kobongan, kobongan', terus pada keluar. Kan ini penghuni ini pada pergi," katanya.
Warga lalu menghubungi pemadam kebakaran dan petugas langsung tiba di lokasi. Namun sayang, kiosnya yang dekat dengan titik api sudah terbakar hebat saat itu.
Tidak ada barang-barang di kiosnya yang sempat diselamatkan. Bahkan, barang berharga termasuk perhiasan milik keluarganya ta
"(Kerugian) kurang lebih 10 (juta) bisa mas, ini dompetnya adik saya sama perhiasan enggak sempat diselamatkan, bisa lebih," ungkapnya.
Di sisi lain, Kapolsek Semarang Barat Kompol Dicky Hermawan menyebut kebakaran disebabkan oleh api dari lilin yang ditinggal penghuni kios. Lilin diduga berada di kios yang menjual barang bekas.
"Diduga kebakaran ini berasal dari salah satu kios yang kemungkinan kios ini tidak ada aliran listrik. Jadi yang bersangkutan ini sering menggunakan lilin atau obat nyamuk sebagai penerangan," katanya saat di lokasi.
Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 19.30 WIB dan berhasil padam satu jam kemudian. Ada total 24 kios yang terbakar dengan total kerugian diprediksi hingga Rp 500 juta.
"Pemadam kebakaran yang diturunkan ada 8 dengan total personel 50 orang," jelasnya.
(afn/aku)