"Mumpung jalan baru dan belum dibuka umum. Jadi kami bersantai sejenak di bawah rindangnya pohon. Syukur dan alhamdulillah jalannya sudah dibeton bagus. Jadi tidak becek, berlubang, dan berdebu lagi," ujar salah seorang warga Desa Jetis, Sriati, kepada detikJateng, Jumat (15/4/2022).
Jalan ini merupakan penghubung tiga desa yakni Desa Tlawah, Jetis dan Ngampu. Pantauan detikJateng hari ini, tak hanya duduk-duduk santai atau rebahan di jalan, bahkan warga berencana menggelar buka puasa bersama di sepanjang jalan baru ini untuk syukuran.
"Saya baru tahu ada pengusaha yang benar-benar hebat. Mau mengeluarkan uang miliar rupiah untuk membangun jalan umum. Bahkan dulu setiap tahun selalu menguruk jalan dari Desa Sendang Harjo sampai Desa Jetis tepatnya di depan rumah," lanjut Sriati.
Setiap ada kerusakan, kata Sriati, hanya diperbaiki dengan urugan batu dan tanah sehingga akan kembali rusak dengan cepat.
"Makanya Pak Joko berpikir dibeton saja. Pengurukan sudah sejak 5 tahun lebih, panjang ada 3 km. Tapi sudah dibangun pemerintah dan sisa 1,8 km ini kemudian dibangun Pak Joko," lanjut Sriati.
Kepala Desa Jetis yang juga kakak kandung Joko, Suharnanik, membenarkan selama ini keluarganya sudah sering memperbaiki kerusakan atau lubang jalan kabupaten itu dengan urugan batu atau tanah. Namun karena setiap tahun rusak dan becek, akhirnya keluarga berinisiatif untuk melakukan pembangunan betonisasi.
"Dulu setiap tahun jelang Hari Raya Idul Fitri itu selalu diurug tanah dan batu. Biar nggak rusak lagi ya sudah tahun ini kita sekeluarga berdiskusi dan sepakat melakukannya betonisasi. Ini uang adik sekitar Rp 2 miliar lebih digunakan untuk betonisasi sepanjang 1,8 km," papar Suharnanik.
(sip/sip)