Massa mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menolak wacana kenaikan harga Pertalite di depan kantor Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka datang dengan aksi berjalan kaki sambil mendorong motor.
"Di Simpang Lima tadi kita mematikan motor dan mendorong motor kita sebagai wujud refleksi wacana naiknya Pertalite," kata Ketua Komisariat PMII UIN Walisongo, Khoirul Fajri, di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, Jumat (8/4/2022).
Pantauan di lokasi, massa mahasiswa yang datang dari UIN Walisongo itu nampak tiba di Simpang Lima sekitar pukul 16.00 WIB. Jalan Ahmad Yani menuju Simpang Lima pun sempat mengalami kemacetan karena mahasiswa yang memenuhi jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka sempat melakukan sejumlah orasi hingga akhirnya melanjutkan perjalanan. Sementara itu, di Jalan Pahlawan, tidak tampak adanya kemacetan yang terjadi.
Fajri menyebut massa aksi ingin bertemu dengan Ganjar dan Ketua DPRD untuk berdialog. Namun, informasi yang didapatnya pihak yang ingin ditemui justru tak di lokasi.
"Kami sudah melayangkan surat kepada Gubernur dan Ketua DPRD supaya kita bisa berdialog tetapi ternyata tidak ada tanggapan. Tidak ada respons sampai detik ini," ujar Fajri.
Selain menolak wacana kenaikan Pertalite, massa aksi juga menyoroti sejumlah isu lain. Di antaranya adalah penolakan terhadap wacana penundaan pemilu, kenaikan harga gas LPG 3 kg, hingga masalah kelangkaan minyak goreng curah.
"Kami menolak wacana kenaikan Pertalite dan LPG 3 kg karena itu adalah subsidi, dan karena ketika itu naik akan ada inflasi besar-besaran di Indonesia," terang dia.
Diberitakan sebelumnya, sinyal kenaikan harga Pertalite dan LPG 3 kilogram (kg) dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu.
"Jadi overall yang akan terjadi nanti Pertamax, Pertalite (naik). Premium belum. Terus kemudian mengenai gas yang 3 kg itu kita bertahap," ungkap dia di Bekasi, Jumat (1/3).
(sip/ams)