Pinggir jalan raya Onggorawe, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, jadi tempat pembuangan sampah. Bau tak sedap tercium dari lokasi pinggir jalan alternatif jalur Pantura Demak-Semarang tersebut.
Pantauan di lokasi, sampah-sampah tersebut berada di sisi kanan jalan arah Kecamatan Mranggen. Sampah kebanyakan terbungkus plastik, tapi ada juga kulit kelapa, kulit telur, bulu ayam dan lainnya.
Di dekat lokasi pembuangan sampah tersebut, terdapat pelang dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak bertuliskan larangan membuang sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Urip Iku Nandur. YEN NANDUR BECIK NGUNDUH BECIK, YEN NANDUR OLO NGUNDUH OLO. OJO MBUANG SAMPAH SEMBARANGAN. DLH Kab Demak APBD 2020," tulisan dalam pelang tersebut.
Saat dimintai konfirmasi, Plt Camat Sayung, Daryanto, membenarkan adanya tumpukan sampah di pinggir jalan itu. Lokasinya masuk Desa Tambakroto, Kecamatan Sayung.
"(Desa) Tambakroto," kata Daryanto melalui pesan singkat kepada detikJateng, Rabu (6/4/2022).
![]() |
Sementara itu seorang pedagang es tebu yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi pembuangan sampah, Nur Soni, mengatakan dirinya kerap menyaksikan orang membuang sampah di lokasi tersebut.
"Kadang ada pedagang, bawa krombongan itu berhenti di situ, buang sampah di situ. Tidak siang, tidak malam (bisa kapan pun). Saya sempat melihatnya sendiri," kata Soni yang mengaku sudah jualan selama satu tahun di lokasinya.
Menurutnya, ada juga orang yang membakar sampah di lokasi tersebut.
"Kadang sampah itu juga ada yang membakar di lokasi itu. Tapi orang yang bakar dan buang sampah banyak yang buang. Kadang saat akan dibakar semalaman hujan, sehingga basah. Akhirnya tidak bisa dibakar," terangnya.
"Saya pernah juga mencium bau menyengat. Setelah saya cek ternyata bangkai ayam terbungkus plastik," sambungnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, Agus Musyafak, mengatakan pihaknya selain memasang pelang larangan membuang sampah di lokasi tersebut, juga memberikan sosialisasi melalui kepala desa setempat.
"Diberikan edukasi lewat kepala desa beserta perangkatnya, melalui sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Walau pun belum maksimal namun terus kita lakukan," kata Agus melalui pesan singkat.
(rih/sip)