Sebuah masjid di Dusun Kowang, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, dirobohkan warga, setelah terbuai janji akan dibangunkan masjid baru oleh orang tak dikenal yang ternyata hanya PHP. Imam masjid tersebut bertekad akan menjalankan puasa selamanya hingga ada bangunan pengganti masjid yang telah dirobohkan.
Ustaz Muhammad Sholeh adalah imam dan sekaligus takmir Masjid Al-Fatah Dusun Kowang yang dirobohkan warga pada Februari lalu. Warga melakukan itu karena terbuai janji orang yang dikenal lewat seorang perantara yang berpesan agar masjid tersebut dirobohkan total, dan akan dibangunkan masjid baru yang lebih megah senilai Rp 1,3 miliar, yang belakangan diketahui hanya PHP (pemberi harapan palsu).
Ustaz Sholeh mengatakan, dia termasuk yang ditemui seseorang mengaku orang dekat dari dermawan asal Lampung yang berjanji akan membangunkan masjid baru untuk warga Dusun Kowang. Kepada Ustaz Sholeh dan para takmir lainnya, 'si orang dekat' tersebut meyakinkan setelah masjid lama dirobohkan, akan segera dibangunkan masjid baru. Dalam 6 bulan, dipastikan akan berdiri megah masjid baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga sepakat segera merobohkan bangunan masjid lama. Saya hanya bisa mendukung semangat warga. Seperti juga warga, kami dari takmir masjid sama sekali tak mengira akan seperti ini. Kami benar-benar terpukul. Secara pribadi saya sedih, sebagai guru ngaji kok menyetujui masjid dirobohkan dan sampai sekarang tidak ada gantinya," ujar Ustaz Sholeh kepada detikJateng, Senin (4/4/2022).
Kini Ustaz Sholeh ikut serta mendampingi usaha warga untuk membangun kembali masjid. Upaya-upaya warga untuk mencari dukungan donasi dilakukan terus didampingi Ustaz Sholeh dan pamong desa setempat. Bahkan sejak tahu warga ternyata kena PHP, Ustaz Sholeh bertekad menjalankan berpuasa selamanya hingga berdiri bangunan masjid pengganti di lokasi semula.
"Saya telah bertekad akan menjalankan puasa hingga ada bangunan masjid pengganti. Sampai kapan pun masjid baru itu berdiri, saya niatkan puasa itu sebagai doa saya agar dusun ini segera punya masjid lagi," lanjut Ustaz Sholeh.
Diberitakan sebelumnya, bulan Februari lalu, warga Dusun Kowang sepakat merobohkan masjid tembok yang cukup megah untuk ukuran kampung, bantuan pelaksana proyek Waduk Kedungombo pada tahun 1955. Maklum kampung tersebut berada di pinggir waduk raksasa Kedungombo.
Agus Pudiyono, yang kini ditunjuk ketua pembangunan kembali masjid tersebut, menceritakan semula warga hanya ingin merenovasi masjid itu. Namun seseorang yang mengaku orang dekat seorang dermawan dari Lampung, meminta agar masjid kampung itu dirobohkan saja dan menjanjikan dana Rp 1,3 miliar untuk bangunan baru. Belakangan diketahui, dana tersebut tak pernah cair, dan tak jelas keberadaannya setiap ditagih janjinya.
(mbr/ams)