.webp)
Massa gabungan mahasiswa dan buruh penolak tambang batu andesit di Wadas, Purworejo kembali menggeruduk kantor Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Massa kembali menyuarakan soal penolakan tambang batu andesit di Wadas.
"Yang jelas ini merupakan aksi lanjutan dari aksi sebelumnya yang mana memiliki enam tuntutan," kata perwakilan massa mahasiswa di aksi itu, Muhammad Rifda Kamil saat di lokasi, Jl Pahlawan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Kamis (31/3/2022).
Massa aksi mulai berdatangan ke kantor Gubernur sekitar pukul 13.00 WIB tadi. Rencananya, massa aksi akan membubarkan diri di sekitar waktu magrib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tuntutan mereka antara lain meminta Ganjar untuk mengeluarkan Desa Wadas dari Izin Penetapan Lokasi (IPL) Bendungan Bener. Kemudian menolak tindakan represif aparat, meminta polisi menarik pasukan di Wadas, hingga satu tuntutan terkait Upah Minimum Kota (UMK) Semarang.
"Cabut Keputusan Gubernur Jawa Tengah tentang UMK tahun 2022 di 35 kabupaten atau kota yang berdasarkan UU Cipta Kerja," kata Rifdal.
Hingga pukul 15.50 WIB, massa masih melakukan aksinya di depan kantor Gubernur Jawa Tengah. Terlihat puluhan massa duduk dan menyimak orasi yang diberikan massa aksi lain dari mobil komando.
 Massa aksi penolak tambang andesit Wadas geruduk kantor Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (31/3/2022). (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng) |
Pihak kepolisian juga nampak melakukan penjagaan untuk mengamankan aksi itu. Jalan di depan kantor Gubernur Jateng juga ditutup satu jalur dan diberlakukan contra flow di jalan lainnya.
Meski begitu, tidak nampak ada kemacetan di Jl Pahlawan. Arus lalu lintas nampak lengang di kedua arah.
(ams/sip)
