.webp)
Jembatan Kadirejo di Jalan Raya Klaten-Karanganom, Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah putus total. Warga sekitar sempat berlarian keluar rumah karena getarannya mirip gempa.
"Saat kejadian saya pas di sini (depan warung). Tapi saudara saya yang di rumah lari keluar, getarannya seperti gempa," ungkap M Ridwan (31) warga di selatan jembatan pada detikJateng, Rabu (30/3/2022).
Ridwan menjelaskan, jembatan tersebut ambrol total sekitar pukul 14.30 WIB dan pukul 16.30 WIB. Saat kejadian hujan cuma gerimis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ambruk hujan gerimis dan tidak hujan deras. Tidak ada korban karena jalan sudah ditutup," terang Ridwan.
Menurut Ridwan, jembatan tersebut sebenarnya rusak sudah sekitar sebulan lalu. Tapi masih ada sebagian badan dan pondasi belum runtuh.
"Saat banjir sekitar tiga bulan lalu jalan dan pondasinya hanya runtuh sebagian. Tapi kemarin sore sudah ambrol semua sehingga jembatan putus," lanjut Ridwan.
Dijelaskan Ridwan, jembatan tersebut merupakan jembatan bangunan lama. Saat dirinya lahir sudah ada jembatan itu.
"Jembatan tersebut, sudah ada sejak saya lahir. Menurut cerita dibangun tahun 1940-an, " sambung Ridwan.
Hismi, warga lain mengatakan saat kejadian warga kaget sebab ada suara gemuruh. Dirinya saat kejadian di lokasi kerja dekat jembatan.
"Saya pas kerja dengar suara gemuruh keras sekali. Ternyata jembatan ambrol yang sisi Utara," kata Hismi kepada detikJateng di lokasi.
Kades Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Agus Widodo mengatakan jembatan tersebut sangat penting. Sebab menghubungkan jalur Klaten ke Boyolali.
"Ini Jalur ramai setiap hari. Menjadi penghubung ke arah Klaten dan Boyolali, jadi jalur penting," ungkap Agus pada detikJateng di kantornya.
Sebelumnya diberitakan, Jembatan Kadirejo di jalan Klaten-Karanganom, Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, akhirnya putus total, kemarin sore.
"Jembatan ambrol sekitar pukul 16.30 WIB. Badan jembatan yang masih tersisa akibat banjir beberapa pekan lalu akhirnya runtuh," kata Sekretaris Kecamatan Karanganom Wachju Adi Pratomo kepada detikJateng, Selasa (29/3).
(sip/ams)
