Kisah di Balik Video Pengurus Banser yang Diviralkan 'Nyanyian Sakaratul Maut'

Round-Up

Kisah di Balik Video Pengurus Banser yang Diviralkan 'Nyanyian Sakaratul Maut'

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 28 Mar 2022 07:01 WIB
Young woman using cell phone to send text message on social network at night. Closeup of hands with computer laptop in background
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Solo - Sebuah video yang memperlihatkan seseorang sakit dan tiga orang lainnya menyanyikan lagu beredar di media sosial. Video itu beredar dengan narasi 'seorang yang sedang sakaratul maut dinyanyikan lagu'.

Sosok yang sedang sakit dalam video berdurasi 33 detik itu adalah Rasyid Wisnuaji, pengurus GP Ansor Kabupaten Banyumas, Jateng, yang juga aktif sebagai pengurus Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Banyumas.

"Betul beliau Ndan Rasyid Wisnuaji, Wakil Sekretaris PC GP Ansor Banyumas sekaligus Kepala Kesekretariatan Markas Banser Banyumas," kata Sekretaris PC GP Ansor Banyumas Muhammad Aqil Muzaky kepada detikJateng, Minggu (27/3/2022).

Aqil menjelaskan narasi dalam video yang beredar yakni 'dinyanyikan saat sakaratul maut' kurang tepat. Menurutnya keluarga menyanyikan lagu kebanggaan yel yel Banser sebagai penyemangat untuk Rasyid.

"Saya pikir itu menyesatkan kalau di-framing bahwa dinyanyikan saat sakaratul maut. Hanya penyemangat saja karena beliau sedang mengalami sakit kebetulan itu lagu kebanggaan organisasi yang dia ikuti dan itu pun atas permintaan Ndan Rasyid," terangnya.

Selain itu, Aqil mengatakan video itu bukan dibuat saat Rasyid sedang sakaratul maut. Namun memang akhirnya Rasyid meninggal dunia saat perawatan di RS Geriatri Purwokerto, Minggu (20/3).

Semasa hidupnya, Rasyid yang juga dosen Unsoed itu dikenal sebagai sosok loyal terhadap organisasi. Menurut Aqil, permintaan Rasyid agar dinyanyikan lagi wajar sebagai bentuk kecintaannya terhadap organisasi.

"Beliau aktivis Ansor yang sangat luar biasa, meskipun di tengah kesibukannya menjadi dosen Unsoed jarang sekali absen pada kegiatan-kegiatan Ansor Banyumas," jelasnya.

Aqil pun berharap agar video yang beredar tidak terlalu dipermasalahkan. Karena menurutnya setiap orang punya kecintaan terhadap sesuatu yang kadang berbeda dengan orang lain.

"Mohon jangan terlalu dibesar-besarkan, itu kan soal kecintaan Ndan Rasyid barangkali berbeda dengan orang lain. Setiap orang pada posisi diminta untuk melakukan sesuatu oleh orang yang sedang sakit pasti berusaha mewujudkan apalagi mereka (orang yang menyanyi) itu keluarganya pasti ingin memberikan kebahagiaan," tutupnya.

Sementara itu, menurut teman dekatnya Rasyid, Ahmad Sanriyanto Dirsan, mengatakan selalu tetap menghadiri agenda yang digelar Banser Banyumas.

"Beliau ini luar biasa, pada awal Oktober 2021 sudah terindikasi sakit kanker karena ada benjolan di perut sebelah kanannya, jadi tanggal 26 Oktober akhirnya menjalani operasi di RS Sarjito Jogja dan sebagian hatinya dipotong. Tapi di Bulan Desember saat ada giat Banser dia datang padahal ada selang di tubuhnya," kata Dirsan kepada detikJateng, Minggu (27/3).

Setelah operasi itu, Rasyid sempat menjalani tiga kali kemoterapi. Terakhir dilakukan pada tanggal 5 Maret, namun seminggu setelahnya kondisinya terus menurun hingga harus dirawat di RS Geriatri Purwokerto pada 11 Maret 2022.

"Tanggal 11 masuk opname di Geriatri, di sana itu video dibuat itu minta kepada saya biar dia semangat katanya sekaligus ngetes saya hafal nggak, ya tentu saya lakukan wong saya hafal dan ini permintaan teman saya yang sedang sakit. Nggak nyangka dipelintir seperti sekarang ini," jelasnya.

Rasyid mengembuskan napas terakhirnya pada 20 Maret 2022. Dirsan menjelaskan Rasyid Wisnuaji merupakan seorang Dosen Ekonomi Unsoed Purwokerto. Dia merupakan dosen PNS baru yang dilantik pada awal Januari 2022.

"Ndan Rasyid ini kalo tidak salah baru dilantik pada 11 Januari 2022 kemarin sebagai dosen PNS, dia dilantik juga dalam kondisi sakit sebagai dosen ekonomi," ucapnya.

Sosok Rasyid Wisnuaji bagi Dirsan adalah orang yang ramah dan low profile. Meskipun memiliki kecerdasan yang tinggi, kata Dirsan, Rasyid suka bergaul dengan semua kalangan dan tidak sombong.

"Ndan Rasyid ini orang yang sangat rendah hati, tidak sombong dan banyak omong selalu mau membantu siapapun. Dia itu lebih suka menunjukkan dengan tindakan nggak banyak ngatur," tutur Dirsan.




(rih/rih)


Hide Ads