Norma Virdinia (21) tersesat di kawasan hutan Kramat, Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, gegara mengikuti Google Maps, Kamis (17/3) malam. Warga setempat menyebut jalan menuju lokasi pemotor cewek tersesat itu ekstrem. Seperti apa?
"Jalannya nggak mudah dilalui. Semua motor yang melintas adalah petani dan pencari kayu di hutan. Itu pun memakai roda tahu atau trail. Bahkan jalan di tengah hutan becek dan licin saat musim hujan seperti ini," jelas Mahmud (55), salah seorang warga Desa Sugihmanik, Jumat (18/3/2022).
Diketahui, Norma saat kejadian dari arah Karanggede, Boyolali, hendak ke Mranggen, Demak. Namun dia tersesat gegara mengikuti Google Maps.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahmud melanjutkan, dia kerap melintasi lokasi tersebut saat mencari kayu. Terdapat titik yang harus berjalan di tengah rel kereta api. Hal ini karena harus melalui jembatan sehingga warga pun numpang berjalan di rel khusus di jembatan tersebut.
"Ada buk gede (jembatan besar) dan harus melintas di tengah rel KA. Makanya disebut jalan ekstrem karena harus menghitung waktu. Jika tidak bisa saja tertabrak KA atau licin dan jatuh. Sudah ada satu korban meninggal karena jatuh dari atas jembatan," lanjut Mahmud.
Lebih lanjut Mahmud memaparkan, para petani dan pencari kayu kebanyakan berangkat pagi-pagi dan pulang tengah hari atau sore hari. Hal ini dikarenakan harus menghindari jadwal kereta api yang ada pada waktu tertentu.
"Harus hati-hati dan nggak bisa asal berangkat begitu saja. Jadi kami tidak berani berangkat saat jam padat. Karena jalur setapak hanya berjarak satu meter dari rel dan harus melalui tengah rel saat di jembatan tadi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Norma Virdinia (21) tak menyangka jika dirinya tersesat kawasan hutan Kramat, Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah gegara mengikuti Google Maps, Kamis (17/3/2022) malam. Saat itu dia dari arah Karanggede, Boyolali, hendak ke Mranggen, Demak.
"Saya awalnya pakai Google Maps dan diarahkan ke jalan yang belum pernah saya lalui. Karena ada pengendara lain jadi saya pede (percaya diri). Tapi ternyata sampai di tengah hutan dan sepi," kata Norma kepada detikJateng di Mapolsek Tanggungharjo, Kamis (17/3) malam.
Gadis belia yang mengendarai motor seorang diri ini mengaku tak menyadari jika saat itu dia melaju di jalan setapak. Setelah jalan semakin sepi dan gelap, ia baru sadar bahwa jalan yang dilaluinya hanyalah jalan setapak.
Bahkan jalan setapak itu berada di pinggir rel kereta api yang berbatu, licin, dan bahkan harus menyeberangi sungai.
"Awalnya saya takut dan menangis. Tapi saya harus tenang, berpikir, dan membuat kode darurat seperti yang saya pelajari sewaktu ikut Pramuka. Saya teriak, klakson-klakson motor, dan mati-nyalakan lampu. Beruntung ada warga melihat dan menemukan saya," paparnya.
Saat bertemu warga itulah Norma mengaku sempat terjebak di tengah hutan. Akhirnya warga tersebut melaporkan kejadian yang dialami Norma ke Polsek Tanggungharjo.
"Beruntung saya ditemukan warga dan dibantu. Sampai akhirnya saya dijemput belasan petugas tim SAR gabungan," imbuh Norma.
Menurut Kepala SPK Polsek Tanggungharjo Aiptu Supriyanto, ada lebih dari 20 petugas gabungan yang membantu pencarian dan menjemput Norma di Desa Kramat.
"Korban sudah diketahui titiknya, yakni dekat Desa Kramat. Saat kami temukan korban juga sudah dibantu warga untuk menenangkan diri. Sampai akhirnya kita bawa ke Mapolsek Tanggungharjo," kata Supriyanto.
(rih/aku)