Hari Rabu (16/3/2022) ini bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini bertepatan dengan 12 Ruwah 1955 dan berada di Tahun Alip, Windu Sancaya serta Wuku Dhukut.
Weton (hari kelahiran) Rabu Legi memiliki neptu 12. Pemilik weton ini pada umumnya, suka menolong, pekerja keras, tetapi mudah marah.
Pangarasan Aras Kembang, artinya gampang tampa sihing panggedhe (mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan). Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang atau memesona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun Pancasuda Sumur Sinaba, bermakna dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas sehingga ia sering dicari orang karena petuah dan nasehatnya, serta banyak pengetahuannya.
Adapun karakter berdasarkan wuku, hari ini ada pada Wuku Dhukut , lambang dewanya Bethara Sakri, berwatak tegas, berwajah rupawan, berpotensi banyak keturunan.
Gedhong (rumah) dipanggung, pelit dan cenderung ke hal negatif. Pohonnya pandan surat, baik warnanya tapi terpinggirkan. Burungnya ayam hutan, menjadi piaraan orang besar, bicaranya manis dan enak didengar. Dua bilah keris terapit kayu, tajam hatinya, tetapi ingin memiliki kepunyaan orang lain.
Gambarannya tunggul asri pingitan raja, rupawan tetapi penakut. Lambangnya kitri tinata, artinya dalam pergaulan pilih-pilih orang berpangkat.
Kelemahannya ada di prana. Kala ada di Barat Daya, selama 7 hari di wuku tersebut tidak boleh pergi ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting. Di hari Rabu Legi pada wuku ini kondisi mudah sakit, tetapi baik untuk merobohkan rumah.
(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)
(dil/dil)