10 Fakta Peristiwa Gas Beracun di Dieng Versi PT Geo Dipa Energi

Round-Up

10 Fakta Peristiwa Gas Beracun di Dieng Versi PT Geo Dipa Energi

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 14 Mar 2022 07:18 WIB
TKP kebocoran gas beracun di Dieng, Minggu (13/3/2022).
TKP kebocoran gas beracun di Dieng, Minggu (13/3/2022). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Solo -

Sebanyak 9 pekerja PT Geo Dipa Energi menjadi korban gas beracun yang bocor pada Sabtu (12/3/2022) pekan lalu.Berikut ini 10 fakta yang terungkap di balik insiden yang menewaskan 1 orang dan 8 lainnya dirawat di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo.

1. Awal Kejadian

PT Geo Dipa Energi (Persero) menyampaikan, kecelakaan kerja itu terjadi pukul 14.55 WIB di wilayah kerja Geo Dipa Unit Dieng, tepatnya di PAD 28, Dieng, Batur, Banjarnegara. Dikutip dari pernyataan tertulis resmi di geodipa.co.id, berikut kronologinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian ini berawal dari kegiatan quenching sumur, salah seorang pekerja yang merupakan Pelaksana Pekerjaan Workover berinisiatif memeriksa relief valve di mud pump-1 yang terbuka secara otomatis."

"Kemudian pekerja tersebut terjatuh pingsan dan dievakuasi ke Puskesmas Kejajar 1 Wonosobo. Diduga korban terpapar gas beracun yang keluar bersama dengan air saat relief valve terbuka otomatis," tulis pernyataan yang dirilis pada Sabtu (12/3).

ADVERTISEMENT

2. Dugaan Penyebab Keluarnya Gas Beracun

"Terjadinya waktu sumur produksi dikunci, ditutup, dimatikan dengan injeksi air. Nah itu ada yang namanya relief valve ternyata tidak berfungsi. Jadi pompa air dari tangki dimasukkan ke sumur. Di situ melalui yang namanya relief valve yang tidak berfungsi," kata Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, Riki Firmandha Ibrahim, saat jumpa pers, Minggu (13/3/2022).

"Airnya itu masuk ke dalam tangki aja, jadi muter di situ aja. Nah air panas dan gas dari sumur mestinya tidak bisa masuk ke dalam tangki. Karena ada jack valve. Mestinya ini nutup," jelas Riki.

3. Tidak Ada Ledakan

PT Geo Dipa Energi Unit Dieng membantah ada ledakan di kejadian tersebut. Kepala Bagian Humas PT Geo Dipa Energi Unit Dieng, Chorul Anwar mengatakan, saat pengerjaan, sumur dalam posisi dimatikan.

"Tidak terjadi ledakan di lokasi sumur yang dibor, sebagaimana informasi yang tersebar di media sosial," kata Chorul Anwar saat dihubungi detikJateng, Sabtu (12/3/2022).

4. Klaim Sesuai SOP

Dalam pernyataan tertulisnya disebutkan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur).

"Seluruh SOP sudah dijalankan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan kerja yang berlaku. Dan dapat dipastikan bahwa tidak ada masyarakat yang menjadi korban dalam kejadian tersebut, melainkan pekerja yang berada pada lokasi tersebut."

5. Akan Bertanggung Jawab

Masih dari pernyataan tertulisnya, segenap manajemen dan seluruh Insan PT Geo Dipa Energi turut berduka cita atas terjadinya kecelakaan kerja tersebut.

"GeoDipa juga akan bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan tersebut kepada seluruh korban yang terdampak."

6. Akan Interview Korban

Dirut PT Geo Dipa Energi Riki mengatakan, pihaknya tengah melakukan investigasi. "Kami masih melakukan investigasi untuk mengetahui detail penyebab terjadinya kecelakaan kerja itu. (Investigasi) Untuk tahu detailnya kenapa relief valve tidak berfungsi dan lainnya," ujarnya.

Salah satu langkah dalam investigasi itu dengan mewawancarai para korban yang selamat. "Karena kami kan tidak di sana, makanya untuk mengetahui detail-detail hasil akan divalidasi dengan hasil interview para pekerja yang saat ini masih dirawat di rumah sakit," kata Riki.

7. Investigasi Kebocoran Gas Beracun

Kebocoran gas beracun itu dipastikan tidak memengaruhi sumur panas bumi lainnya. Namun, proses pembersihan sumur 28b (lokasi kebocoran gas beracun di Dieng) dihentikan untuk proses investigasi.

"Saya jelaskan bahwa kegiatan pembersihan sumur 28b dihentikan hingga proses investigasi oleh yang berwenang dan EBTKE (Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi) ini selesai," kata General Manager Geo Dipa Energi Unit Dieng Budi Santoso saat jumpa pers, Minggu (13/3/2022).

"Nanti jika dilanjutkan (pembersihan sumur) tidak ada lagi terulang hal yang sama. Ketemu sebabnya dilakukan upaya-upaya koreksi baru boleh dilanjutkan," ujarnya.

8. Tidak Memengaruhi Sumur Panas Bumi Lainnya

Kebocoran gas beracun itu dipastikan tidak memengaruhi aktivitas sumur panas bumi lainnya di Dieng.

"Sumur ini (28b) sudah dilepas dari sistem, pipa penyalur dari kepala sumur ke separator sudah dilepas. Jadi terpisah dari pembangkitan kami. Pengaruhnya ya tidak dapat uap dari situ, karena memang belum selesai untuk program pembersihannya," jelas Budi Santoso.

9. Ada Pembersihan Dua Sumur

Sebelum terjadi insiden yang menimbulkan 9 korban dari kalangan pekerja itu, pihak Geo Dipa sedang melakukan pembersihan dua sumur produksi, yakni sumur 28b dan 30.

"Jadi ada dua sumur produksi yang kita programkan pembersihan. Yaitu, sumur 30 (yang) sudah selesai pembersihannya, tinggal mengaktifkan, dan sumur 28b yang merupakan lokasi kecelakaan kerja, jadi belum bisa (dibersihkan)," kata Budi Santoso, Minggu (13/3/2022).

10. Masih Bisa Produksi 45 MW

Dengan dihentikannya sumur 28b dan 30 yang belum diaktifkan kembali, Budi Santoso mengatakan, Geo Dipa Energi Unit Dieng masih bisa memproduksi sekitar 45 megawatt.

"Ada sumur 31 (18 MW), sumur 7c (8 MW), 7b (2-3 MW), sumur 29 (3 MW), dan sumur 29a (16 MW) yang satu lokasi dengan sumur yang diperbaiki. Total dengan sumur yang belum aktif, kami masih sekitar 45 MW," paparnya.




(dil/dil)


Hide Ads