Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencuri perhatian awal pekan ini gegara mencukur habis rambutnya hingga gundul. Tak hanya itu, survei elektabilitasnya pun meroket usai ekspose yang dinilai pakar UGM maksimal itu.
Aksi cukur gundul dilakukan Ganjar sebagai dukungan pada anak-anak pejuang kanker saat merayakan Hari Kanker Anak Sedunia. Rambut putih Ganjar dicukur habis di rumah dinasnya pada Senin (28/2) lalu.
Di saat yang sama, Ganjar juga mengikuti acara Berani Gundul yang terpusat di Mal Paragon Semarang secara virtual. Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyapa anak-anak penderita kanker dari Semarang, Surabaya hingga Manado yang turut hadir virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau rambut itu kan bisa tumbuh lagi, mau dipotong kaya apapun kan bisa tumbuh lagi. Tapi membangun empati solidaritas menurut saya penting," ungkap Ganjar tentang aksi cukur gundulnya itu, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/2/2022).
Keterlibatan Ganjar dalam donasi bagi anak penyintas kanker itu pun berbuah manis. Hingga Senin (28/2) sore, donasi yang terkumpul mencapai ratusan juta.
"Angka sementara ya, sehari ini masuk Rp 280-an juta. Semoga masih bertambah karena acara berlangsung hingga pukul 19.00 WIB malam ini," kata Kepala Cabang YKAKI Semarang Vita Mahaswari, Senin (28/2).
Pada Senin (28/2), Saiful Mujani Research (SMRC) merilis hasil surveinya terkait kecenderungan pemilih kritis terhadap sosok capres. Hasilnya nama Ganjar Pranowo mendapat suara terbanyak, disusul Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Survei tersebut digelar 8-10 Februari 2022 dengan sampel sebanyak 1.268 responden yang dipilih secara acak. Wawancara dilakukan melalui sambungan telepon, dengan margin of error survei diperkirakan 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.
SMRC melakukan 2 simulasi dalam survei ini, yakni simulasi terbuka dan tertutup. Responden diberikan pertanyaan jika pilpres terjadi di hari ini, tokoh mana yang akan dipilih. Dari kedua survei itu Ganjar Pranowo berada dalam posisi teratas dengan perolehan 27,5%.
"Dalam dua tahun terakhir, dukungan pemilih kritis kepada Ganjar dalam simulasi semi terbuka naik dari 7,7 persen pada survei Mei 2020 menjadi 26,8 persen pada survei terakhir 8-10 Februari 2022," papar Direktur Riset SMRC Deni Irvani.
"Sejak April 2021, Ganjar konsisten berada di urutan teratas, sementara Anies dan Prabowo bersaing ketat memperebutkan posisi kedua setelah Ganjar," ucap dia.
Elektabilitas Ganjar yang melejit di kalangan pemilih kritis ini dinilai Dekan Fisipol UGM Wawan Mas'udi sebagai keberhasilan ekspose Gubernur Jateng itu di media sosial.
"Ganjar luar biasa mengekspos dirinya ke sosial media dan cenderung tidak membuat kontroversi, juga cenderung adaptif dan mendengarkan suara," kata Dekan Fisipol UGM Wawan Mas'udi kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).
"Misalnya ada kasus, Ganjar tidak langsung mengatakan tidak tapi merespons dengan bahasa dan cara Ganjar," imbuhnya.
Meski begitu, Wawan menyebut hasil survei ini belum bisa dianggap final. Sebab, dari hasil lembaga survei lainnya nama Prabowo, Ganjar, dan Anies selalu bersaing dalam posisi teratas. Apalagi hasil survei itu belum ada yang menunjukkan hasil di atas 30 persen.
"Sebenarnya belum ada yang benar-benar dianggap sebagai pemenang atau dominan. Karena hampir semuanya masih di bawah 30 persen. Artinya masih terbuka ruang dan kemungkinan terkait dengan kompetisi elektoral itu," ucapnya.
(ams/ams)