Talut jalan alternatif ke perbatasan Klaten-Gunungkidul di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah ambrol. Talut tersebut ambrol usai diterjang banjir.
"Talut ambrol karena luapan air saat banjir yang besar kemarin (Senin). Meluap kena banjir lalu ambruk," ujar Kades Sengon, Kecamatan Prambanan, Agus Sumaryono kepada detikJateng, Selasa (1/3/2022).
Talut yang ambrol itu sepanjang sekitar 25 meter. Ambrolnya talut membuat kondisi aspal menggantung. Saat ini, rambu papan peringatan sudah dipasang di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panjang sekitar 30 meter, yang lain sudah miring ke sungai. Yang ambrol sekitar 25 meter, sisanya sudah miring," ucap Agus.
Menurut Agus, talut tersebut merupakan bangunan pemerintah desa. Namun saat ini menjadi jalan DPU sehingga talut menjadi kewenangan DPU..
"Itu dulu yang membangun talut dulu desa tapi sekarang kewenangan jalan DPU. Jalur itu jalur penting," sebut Agus.
Jalur itu, lanjutnya, menghubungkan Monumen Lindu Gede ke arah Sendang Sri Ningsih. Agus menyebut, lalu lintas di jalur itu cukup padat.
"Jalur itu menghubungkan monumen Lindu Gede ke arah Sendang Sriningsih. Jalur itu paling padat sebagai jalur alternatif di selatan," imbuh Agus.
Menurutnya, jalan itu tidak hanya dilalui warga Klaten, namun juga warga di perbatasan wilayah Gunungkidul, terutama dari wilayah Kecamatan Gedangsari.
"Dari wilayah Kecamatan Gedangsari, bahkan Kecamatan Bayat juga lewat di situ. Ya semoga segera ditangani," imbuh Agus.
Diwawancara terpisah, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Pemkab Klaten, Suryanto menjelaskan jalan tersebut merupakan jalan kewenangan DPU. Suryanto mengaku telah mengusulkan perbaikan talut tersebut.
"Iya jalan DPU. Sementara baru tahap pengusulan penanganan, semoga di APBD perubahan bisa masuk," jelas Suryanto.
(aku/ams)