Publik digegerkan dengan penemuan kerangka wanita di Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Pulau Nusakambangan, Cilacap. Identitas kerangka wanita berusia 20-30 tahun itu saat ini masih misterius.
Penemuan kerangka wanita ini viral di media sosial, salah satunya dibagikan di grup Facebook Wong Kampung Laut pada Selasa (22/2). Di video itu tampak adanya kerangka manusia yang telah rusak, mengenakan kaus hitam jenis daster bertuliskan Cvorsp 7.
"Penemuan mayat yang sudah menjadi tengkorak di sekitar batu ronggeng nusakambangan, jenis kelamin perempuan tanpa identitas siapa tau ada yg mengenali baju sama sendalnya," tulis pengunggah video seperti dibaca detikJateng pada Rabu (23/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasat Reskrim Polres Cilacap AKP Rifeld Constantien Baba saat dikonfirmasi membenarkan penemuan tersebut. "Kalau dibilang tengkorak bukan, itu tulang lengkap kok, (tulang) manusia," ujarnya saat dihubungi detikJateng.
Dia juga menjelaskan jika tim dari pihak Kepolisian dan Inafis sudah ke lokasi untuk melakukan identifikasi. "Tim sudah turun, baik polres, baik polsek, identifikasi, juga temen-temen di Nusakambangan juga ikut, pelaksanaan penyelidikan (sedang) berlangsung," ujarnya.
Diduga kerangka wanita berumur 20 tahunan
Adapun ciri-ciri kerangka manusia itu, lanjut Rifeld, dari hasil penyelidikan kepolisian, diduga berjenis kelamin perempuan, berusia sekitar 20 - 30 tahun. Kerangka itu memakai daster hitam bertuliskan Cvorsp 7, memakai sandal ukuran L 275 merek Elegance warna coklat.
Selain itu, juga mengenakan pakaian dalam hitam dengan celana putih, dan memakai jepit rambut hiasan mutiara putih. "Pakaian-pakaian sudah kita amankan, saat ini kita menunggu hasil visum dari dokter Inafis. Kalau dari secara fisik itu sudah rusak, karena sudah lama, kondisi tulang juga sudah rusak. Untuk menyimpulkan masih butuh keterangan tenaga medis yang melaksanakan visum," jelasnya.
Polisi sebar pengumuman demi ungkap identitas
Dihubungi terpisah, Humas Polres Cilacap, Iptu Gatot Tri Hartanto mengatakan jika penyidikan masih berlangsung. Mereka berusaha mengungkap identitas jasad yang tinggal kerangka itu.
"Sementara masih dalam penyelidikan untuk mengetahui identitas. Yang jelas Satreskrim sudah mengeluarkan pengumuman tentang penemuan itu," ujar Gatot.
Dia berharap dengan dikeluarkannya pengumuman tersebut dapat membantu membuka tabir identitas kerangka wanita yang ditemukan di pulau Nusakambangan. "Barangkali ada masyarakat yang tahu ciri-ciri yang ada di kerangka itu bisa menghubungi ke Polres Cilacap melalui nomor kontak yang sudah dicantumkan," kata dia.
Ciri-ciri kerangka wanita di Nusakambangan
Adapun pengumuman yang disebar Polres Cilacap tertulis tentang ciri ciri kerangka manusia berjenis kelamin perempuan, berusia sekitar 20 tahun, dengan tinggi badan 164 centimeter, memakai baju warna hitam tampak depan bertuliskan Vsene dan tampak belakang bertuliskan Cvorce 7. Selain itu memakai celana dalam warna dasar cokelat berenda warna hitam.
"Jika mengetahui tentang informasi mayat tersebut harap menghubungi call center SPKT Polres Cilacap dengan nomor telepon (0282) 541110," tulis pengumuman tersebut.
Sulitnya akses ke TKP penemuan kerangka
Teka-teki kerangka manusia wanita muda yang ditemukan di Batu Ronggeng, Pulau Nusakambangan, Cilacap hingga kini belum terpecahkan. Polisi menyebut, lokasi penemuan jauh dari akses darat dan berada dekat perbatasan Jawa Barat.
"Lokasinya ujung barat pulau Nusakambangan, dekat perbatasan dengan Jawa Barat," kata Kapolsek Nusakambangan Iptu Asrul Hastowo Wirowo yang turut mengevakuasi kerangka tersebut saat dihubungi wartawan, Jumat (25/2).
Dia mengatakan, lokasi temuan kerangka tersebut tidak bisa dijangkau dengan perjalanan darat. Bahkan untuk menjangkau lokasi tersebut, timnya harus menggunakan perahu selama 2,5 jam, setelah itu berjalan kaki sekitar 40 menit dengan medan yang terjal.
"Enggak ada jalur darat. Saya sandar perahu, jalan kaki sekitar 1 kilometer. Saya saja pulang hampir pukul 23.00 WIB. Hampir nggak bisa pulang, untung terbiasa di hutan bawa peralatan lengkap," ujar Asrul.
Meski akses menuju lokasi sangat sulit, namun banyak kemungkinan masyarakat umum dapat mengakses lokasi tersebut. Pasalnya tak jauh dari lokasi temuan kerangka tersebut terdapat permakaman.
"Kelihatannya ada yang mengambil kayu apa itu. Orang umum bisa (masuk), di dekatnya juga ada makam kata orang setempat, tapi bukan lewat jalur yang saya lewati," ujarnya.
(aku/sip)