Semarang PPKM Level 2, Ini yang Harus Diketahui

Semarang PPKM Level 2, Ini yang Harus Diketahui

Jihaan Khoirunnisaa - detikJateng
Kamis, 17 Feb 2022 22:08 WIB
Hendrar Prihadi
Foto: Pemkot Semarang
Jakarta -

Pelaksanaan PPKM di Kota Semarang berubah dari level 1 ke level 2. Hal ini berdasarkan Inmendagri Nomor 10 Tahun 2022 yang kemudian ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Semarang dengan mengeluarkan Instruksi Wali Kota Nomor 4 Tahun 2022.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan secara umum aturan tersebut tidak jauh berbeda dengan modifikasi PPKM level 1 beberapa waktu lalu. Hanya saja, terdapat perbedaan aturan jam tutup bagi supermarket dan tempat hiburan selama PPKM level 2 berlangsung.

"Tapi intinya hampir sama dengan modifikasi PPKM level 1 seminggu yang lalu. Jadi tempat hiburan yang semula 24.00 sudah kita turunkan jam 23.00. Bedanya hanya mal, hypermarket, supermarket yang tadinya jam 22.00, kita turunkan jam 21.00," kata Hendi dalam keterangan tertulis, Kamis (17/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan penerapan kebijakan yang hampir sama dengan ketentuan PPKM di Kota Semarang sebelumnya, Hendi optimistis tidak akan ada gejolak yang terjadi pada pelaku usaha. "Kafe, restoran, dan lain lainnya masih sama seperti peraturan-peraturan yang lalu. Maka saya rasa tidak akan ada gejolak dari para pelaku usaha ekonomi," tutur dia.

Selain itu, pihaknya memastikan akan tetap memulai pembelajaran tatap muka (PTM) kembali. Untuk itu, dia meminta kepala dinas pendidikan Kota Semarang untuk tidak langsung menjalankan secara penuh, melainkan bertahap mulai dari 50 persen terlebih dahulu. Menurutnya, jika ke depan situasi semakin baik, maka tidak menutup kemungkinan ada penambahan persentase PTM.

ADVERTISEMENT

Dia berharap pihak sekolah melakukan persiapan optimal, termasuk soal kesiapan infrastruktur. Selain itu, guru dan siswa juga diwajibkan melakukan tes swab rutin. Hal ini guna mencegah munculnya klaster sekolah karena tidak teridentifikasi dari awal.

Di sisi lain, Hendi juga menjelaskan salah satu indikator naiknya level PPKM Kota Semarang ke level 2, yaitu terkait tingkat kematian COVID-19. Berdasarkan data, per Kamis (17/2) pagi tercatat ada 790 pasien dirawat dengan rincian 127 warga luar kota dan 573 warga Kota Semarang, serta 18 di antaranya meninggal.

"Sebanyak 18 orang yang dirawat meninggal, tapi 6 dari luar kota. Dari 12 warga Semarang setelah diidentifikasi, yang 6 meninggal karena comorbid dan lansia meski vaksinnya sudah komplet sampai V2 (dosis kedua). Dan 6 sisanya lebih pada mereka yang vaksinnya belum komplet," terangnya.

Kendati demikian, Hendi menjamin ketersediaan kamar di rumah sakit bagi pasien COVID-19 masih mencukupi.

"Saat ini dari 20 rumah sakit yang ada, ruang perawatan untuk COVID-nya ada 866. Artinya masih tersedia banyak ruang bagi masyarakat saat merasakan gejala COVID. Sementara di rumah dinas sekarang ini sudah kita buka lagi 2 ruang isolasi," papar dia.

Lebih lanjut, politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan grafik COVID-19 di Kota Semarang belum menunjukkan penurunan. Dinas kesehatan setempat memprediksi puncak kasus akan berlangsung hingga akhir Februari, dan turun pada tanggal 6 Maret.

"Klaster terbanyak di minggu lalu masih di kalangan pegawai dengan perusahaannya lalu di dunia pendidikan," jelasnya.

Hendi juga menjelaskan capaian vaksinasi per hari ini mencapai 123% untuk dosis 1 dan 111% untuk dosis kedua. Sedangkan suntikan vaksin ketiga atau booster sebesar 15.8%. Adapun dari kelompok usianya, capaian vaksin pelajar mencapai 98% (dosis 1) dan 92% (dosis 2). Sementara vaksinasi pada lansia, sudah melebihi target yaitu 86% untuk dosis pertama dan 81% untuk dosis kedua.

Terkait vaksinasi, lanjut Hendi, pihaknya tidak akan memaksa. Melainkan lebih melakukan upaya edukasi kepada masyarakat. Mengingat masih banyaknya informasi keliru yang beredar. Dia pun berharap, pihak sekolah dapat membantu menyebarkan informasi yang lebih tepat dan jelas.

"Bulan Maret ini kita gas pol karena menurut catatan Dinkes, 500 ribu warga Semarang harus divaksin pada bulan Maret. Jadi disiapkan pada Maret setiap harinya dilaksanakan 20 ribu vaksin," tandas Hendi.




(prf/ega)


Hide Ads