Polemik terkait wayang dan Islam belakangan ramai setelah beredar video berjudul 'Wayang Haram' yang berisi tentang ceramah Ustaz Khalid Basalamah. Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Muhammad Cholil Nafis angkat bicara dan menilai tak seharusnya ada dikotomi antara Islam dan budaya.
"Sebenarnya tidak harus dikotomis. Islam dijadikan budaya tidak apa-apa, budaya diislamkan juga sama-sama bisa," kata Cholil seperti yang dilansir website Nahdlatul Ulama NU Online, Rabu (16/2/2022).
Cholil menyampaikan menggunakan wayang sebagai medium dalam dakwah diperbolehkan selama tidak melanggar syariah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Al-'adah al-muhakkamah, tradisi menjadi hukum ketika tidak ada ketentuan, termasuk tidak ada ketentuan cara dakwah," katanya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini juga menjelaskan para wali khususnya Sunan Kalijaga telah menggunakan wayang sebagai jalan untuk menyebarkan Islam di Nusantara.
"Bahkan dakwah itu hadir di abad ke-14 juga digunakan oleh agama Hindu. Bukan berarti punya Hindu, tetapi sebelum Hindu pun, wayang sudah ada," urainya.
Selain itu, Cholil juga mengingatkan wayang merupakan mahakarya seni bertutur yang telah ditetapkan UNESCO Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang narasi dan warisan budaya yang indah dan mengagumkan pada 7 November 2003 lalu. Selain bernilai seni, wayang juga berhasil mendekatkan Islam kepada umat.
"Maslahatnya lebih banyak, tidak apa-apa, boleh-boleh saja," terangnya.
Cholil mengingatkan yang terpenting adalah tujuan penggunaannya.
"Kalau untuk kebaikan jadi kebaikan, pun sebaliknya jika digunakan untuk keburukan. Jadi, wayang hanya alat saja, tidak ada hukum yang melekat di dalamnya," pungkasnya.
(sip/aku)