"Sejak kemarin, rasa takut dan trauma tak henti-hentinya menghantui kehidupan warga Wadas. Puluhan anak, saudara, dan suami diangkut paksa tanpa alasan oleh Polres Purworejo menambah kekhawatiran sanak keluarga yang menantikan kepulangan mereka," kata Gempadewa dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikJateng, Kamis (10/2/2022).
Mereka juga menyoroti sulitnya informasi tentang kondisi puluhan orang yang turut memengaruhi kondisi psikologis warga. Warga Wadas pun tak bisa beraktivitas seperti biasa.
"Sejumlah aktivitas keseharian yang biasanya mereka lakukan mesti terhambat sama sekali. Alat pertanian, membuat besek, dan mencari rumput kemarin telah dirampas oleh aparat kepolisian. Besek-besek yang biasanya dianyam oleh Wadon Wadas terbengkalai, lahan-lahan tidak terurus, hewan-hewan ternak kelaparan. Penyerbuan itu telah mengubah total kehidupan warga, terutama aktivitas ekonomi mereka," urainya.
"Saat ini warga memanfaatkan pasokan logistik seadanya. Belum lagi, pengepungan aparat kepolisian membuat warga tidak berani keluar desa untuk mencari bahan makanan," sambungnya.
Di sisi lain, akibat kehadiran polisi di Desa Wadas, anak-anak dilaporkan tidak bersekolah. "Rasa takut membuat anak-anak mengurungkan diri pergi ke sekolah," terang Gempadewa.
Gempadewa menuturkan banyak warga yang berkumpul di Dusun Randuparang yang ketakutan dan tinggal seorang diri. Namun, polisi juga turut merangsek ke dusun tersebut, dan juga di Dusun Winong.
"Persis seperti yang terjadi di Dusun Randuparang, warga di Winong juga hanya berani mengawasi aktivitas aparat kepolisian-TNI dari dalam rumah," terangnya.
Selain itu, Gempadewa juga menyoroti adanya razia ponsel milik warga pada Rabu (9/2) kemarin. Razia ponsel ini juga dilakukan kepada warga yang berada di luar rumah.
"Warga hanya mengetahui bahwa razia itu dilakukan untuk memeriksa pesan maupun aktivitas digital pemiliknya. Kondisi itu juga makin dipersulit dengan belum kunjung pulihnya sinyal internet di Wadas. Terhitung sejak Senin (7/2) sinyal internet di Wadas mengalami penurunan kecepatan bahkan hilang," terangnya.
(ams/rih)