Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid menyebut kasus COVID-19 di wilayahnya bertambah menjadi 87 orang. Di antara kasus tersebut berasal dari lingkungan sekolah sehingga pihaknya mengevaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) dan melakukan lockdown.
"Kota Pekalongan (PPKM) level dua, baru tadi saya dapat list-nya, level dua, karena sudah ada 87 yang terkonfirmasi positif," kata Aap, sapaannya, kepada detikJateng di Pendopo Wali Kota Pekalongan, Selasa (8/2/2022).
Dia mengungkap ada puluhan kasus di antaranya merupakan siswa dan guru dari Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC). Karena temuan kasus itu, sekolah tersebut akhirnya dilockdown.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait temuan kasus Corona di sekolah, pihaknya melakukan evaluasi PTM di sekolah. Aap mengacu arahan Kemendikbud untuk daerah PPKM Level 2, pelaksanaan PTM di Kota Pekalongan tidak 100 persen melainkan 50 persen.
"PTM kita evaluasi. PTM 50 persen, tapi orang tua bisa ajukan jika orang tuanya khawatir anaknya sekolah. Arahan Kemendikbud 50 persen, tapi bagaimana nantinya kearifan lokal," ujar Aap.
Jika orang tua atau wali murid merasa keberatan dengan adanya PTM di tengah meningkatnya angka COVID-19 ini, lanjutnya, mereka bisa mengajukan keberatan ke pihak sekolah.
Aap mengatakan pihaknya saat ini juga akan terus melakukan upaya percepatan vaksinasi untuk lansia.
"Kita masih stag di vaksin lansia, kita masih 68 persen kita nomor 28 di Jateng, ini akan kita lanjut lagi untuk lansia. Karena Omicron ini berbahaya bagi mereka yang komorbid," jelasnya.
Selain itu, pihaknya akan terus melakukan gerakan pendisiplinan warga untuk tetap berdisiplin dalam protokol kesehatan.
Diberitakan sebelumnya, kasus aktif COVID-19 di Kota Pekalongan mencapai puluhan orang. Sebagian besar merupakan pelajar dan berasal dari klaster yang sama.
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid menjelaskan saat ini tercatat ada sekitar 80 orang yang terkonfirmasi COVID-19. Namun hampir seluruhnya berstatus tanpa gejala dan masih menjalani isolasi mandiri.
"Sekitar 80-an (kasus COVID-19). Ya, semuanya OTG (tanpa gejala), belum pasti itu Omicron atau bukan," kata Aap, sapaannya, Senin (7/2).
"Semuanya masih menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan tenaga medis," lanjut dia.
(rih/ams)