Wisata Berujung Petaka, 13 Kerabat Pulang Tinggal Nama

Wisata Berujung Petaka, 13 Kerabat Pulang Tinggal Nama

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Selasa, 08 Feb 2022 07:39 WIB
Pemakaman 6 korban kecelakaan bus maut di Bantul. Keenam korban asal Polokarto ini dimakamkan di satu liang lahad.
Pemakaman 6 korban kecelakaan bus maut asal Polokarto dalam satu liang lahad, Senin (7/2/2022). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng)
Sukoharjo - Perjalanan wisata rombongan keluarga karyawan perusahaan konveksi PT Adieva Sukoharjo berujung tragis. 13 orang pulang tanpa nyawa usai menjadi korban dalam kecelakaan bus di Bantul, DIY itu.

Satu dari dua bus rombongan wisata itu menabrak tebing di jalur Imogiri-Dlingo, kawasan Bukit Bego, Bantul, Minggu (6/2). Setelah dipulasara di sejumlah rumah sakit, 13 jenazah dipulangkan ke Sukoharjo malam itu juga.

Serah terima jenazah oleh bupati

Iring-iringan ambulans yang membawa 13 korban tewas tersebut tiba di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Senin (7/2), pukul 00.50 WIB. Peti jenazah para korban kemudian dipindahkan ke ambulans yang sudah disiapkan untuk mengantarkan ke rumah duka masing-masing.

Jenazah diterima Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan diserahkan kembali kepada keluarga. Pemindahan dilakukan secara bergantian dengan dua ambulans berdampingan dan diberangkatkan ke rumah duka masing-masing.

Adapun 6 korban berasal dari Desa Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, 3 korban dari Desa Wonorejo, Polokarto, 3 korban dari Wonogiri, dan 1 korban yang merupakan sopir berasal dari Solo.

Enam korban dimakamkan satu liang

Enam orang korban kecelakaan bus pariwisata di Bantul dimakamkan dalam satu liang lahad di TPU Gedong, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Keenamnya adalah warga Desa Mranggen yang terdiri dari dua keluarga.

Karena membutuhkan tempat yang besar, penggalian tanah dilakukan menggunakan ekskavator. Di sisi lain, keluarga melakukan upacara di rumah duka masing-masing.

Dari rumah duka, keenam jenazah dikumpulkan di masjid yang tak jauh dari TPU Gedong. Peti jenazah ditempatkan berjajar dan disalatkan bersama-sama.

Usai disalatkan, peti mati kemudian digotong menuju area permakaman. Terlihat warga menurunkan peti satu per satu dengan perlahan-lahan mulai sekitar pukul 09.15 WIB.

Kemudian warga menguruk liang lahad secara bersama-sama. Proses pengurukan makam ini membutuhkan waktu lebih dari satu jam.

Ditinggal 4 anggota keluarga

Salah satu keluarga korban, Tulus Rahmanto (37) kehilangan empat anggota keluarga sekaligus dalam kecelakaan maut bus wisata di Bantul. Anak sulung, ayah, ibu, dan neneknya, kini pergi untuk selamanya.

Tulus mengaku sempat tidak memperbolehkan anaknya ikut rombongan wisata karena sering mabuk perjalanan. Semula dia juga tidak memperbolehkan orang tuanya mengajak Revan karena keterbatasan kursi.


(aku/aku)


Hide Ads