Salah seorang saksi mata, Imam, menceritakan detik-detik terbakarnya relokasi Pasar Johar Semarang di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) pada tadi malam. Imam yang merupakan petugas keamanan itu mengungkap api berawal dari dalam blok F4.
"Awalnya kan kita kerja keliling, keamanan di sini. Kita lihat asap, saya cari bantuan. Saya ambil alat pemadam, tapi saat balok api sudah sampai luar. Jadi tidak sempat ke dalam," kata Imam saat ditemui di lokasi, Kamis siang (3/2/2022).
Imam mengatakan, asap itu menguar dari dalam blok F4. Dia melihat asap itu pada Rabu (2/2) pukul 18.30 WIB. Dia pun bergegas mencari bantuan serta mengambil Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menggunakan satu APAR ukuran sedang, Imam berusaha memadamkan api di sisi samping blok F. Namun, angin saat itu bertiup kencang sehingga api merambat dengan cepat.
"Saya di depan situ (blok F) memadamkan. Cuma pakai satu APAR, " ujar Imam.
Tak lama, kata dia, api dengan cepat merambat dari blok F4 ke blok F1 sampai F8. Kebakaran juga merambat ke blok di sebelahnya, yaitu blok E1-E8.
"Ini hangus (blok) F1 sampai F8, untuk (blok) F9 kena atap penghubungnya saja. (Blok) E1 sampai E8 juga hangus ini," koordinator keamanan, Yono, menambahkan.
Pemadam kebakaran terus berdatangan saat peristiwa itu terjadi. Para pedagang di blok lain berusaha menyelamatkan barang-barang mereka. Api baru dapat dipadamkan setelah upaya pemadaman yang berlangsung sekitar 8 jam.
"Padam sekitar pukul 02.00 WIB (Kamis dini hari)," terang Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono mengatakan dari data relokasi di Blok F yang terbakar, ada kios milik 566 orang, sedangkan di blok E ada 602 orang. Namun data tersebut masih akan disinkronkan dengan data Dinas Perdagangan.
"Update data akan divalidasi dari Dinas Perdagangan," ujar Winarsono saat dimintai konfirmasi via pesan singkat.
Hingga siang ini, terlihat banyak pedagang yang mengais sisa-sisa dagangan atau reruntuhan kios yang masih bisa dijual kiloan seperti besi. Sementara itu, tim Labfor dan Inafis dari kepolisian juga berada di lokasi.
(dil/ams)