"Tim sedang memeriksa dan belum keluar hasilnya. Kita tunggu sampai selesai pemeriksaan dari tim Inafis, Tim Gegana, dan Satreskrimum Polda Jateng bersama Polres Grobogan," kata Kapolres Grobogan, AKBP Benny Setiyowadi, Sabtu (29/1/2022).
Saat ditanya wartawan seputar ledakan itu, seberapa kekuatannya dan apakah ada dugaan berkaitan dengan terorisme, Kapolres mengaku menunggu hasil penyelidikan.
"Untuk kekuatan ledakannya, dan ada kaitannya dengan terorisme atau tidak, kita masih menunggu hasil penyelidikan. Yang pasti masyarakat tidak perlu khawatir, karena sudah dipastikan tidak ada benda membahayakan yang bisa meledak lagi (di lokasi kejadian)," lanjut AKBP Benny.
Sementara itu, menurut Bagian Kesra Kelurahan Klambu Kidul Nur Kholis, kondisi lingkungan kini sudah normal. Pondok pesantren Darul Masruh yang tak jauh dari lokasi ledakan itu beraktivitas seperti biasa. Tidak ada santri yang dipulangkan.
Di pondok pesantren milik kakek korban, AM (18), ini terdapat 200 santriwati dan 300 satri lelaki. "Insyallah normal semua. Tidak ada anak ponpes yang dipulangkan," jelas Nur Kholis.
Perlu diketahui, ledakan yang diduga dari belerang dengan racikan ini meledak pada Jumat (28/1/2022) sekitar pukul 13.30 WIB. Dalam kejadian tersebut, cucu pemilik Pondok Pesantren Darul Masruh, AM (18) mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit.
Menurut warga, perakitan alat pengusir atau pembunuh kelelawar ini meledak cukup keras dan membuat para santri dan warga berhamburan keluar rumah. Suara ledakan merusak rumah berlantai dua itu terdengar hingga radius 1 km.
(dil/dil)