Jembatan di Karang Hawu yang 'Hangat' Dibahas di Media Sosial

Jembatan di Karang Hawu yang 'Hangat' Dibahas di Media Sosial

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 06 Apr 2025 00:30 WIB
Jembatan di Karang Hawu.
Jembatan di Karang Hawu. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Sebuah jembatan beton lengkung bertuliskan 'Alor Mandung' dalam aksara kekuningan kini berdiri kokoh di atas gugusan karang alami kawasan Pantai Karang Hawu, Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Jembatan ini dibangun peziarah yang disebut berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur.

Pantauan detikJabar pada Sabtu (5/4/2025), jembatan tersebut menghubungkan dua titik karang yang selama ini menjadi daya tarik utama kawasan Karang Hawu, yakni Sumur Tujuh dan Karang Ampar. Dua area yang dulunya hanya bisa diakses saat air surut, kini dipersatukan dalam satu lintasan permanen di atas laut.

Meski secara fisik mempercantik kawasan dan memudahkan wisatawan, keberadaan jembatan ini justru menuai perbincangan warganet usai unggahannya viral di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak yang mempertanyakan izin pendirian jembatan yang berdiri langsung di atas formasi karang alami, kawasan yang selama ini dikenal memiliki nilai geologis dan spiritual.

Jembatan di Karang Hawu.Jembatan di Karang Hawu. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)

Pantauan detikJabar Sabtu (5/4/2025), jembatan itu tampak dibuat sengaja untuk menghubungkan dua titik karang yang selama ini menjadi bagian dari daya tarik utama Karang Hawu, Sumur Tujuh dan Karang Ampar.

ADVERTISEMENT

Dua area yang dulunya hanya bisa diakses saat air surut, kini dipersatukan dalam satu lintasan yang memudahkan wisatawan melangkah di antara bebatuan laut yang keras dan basah oleh gelombang. Alih-alih disambut decak kagum, keberadaan jembatan ini justru menjadi topik hangat di ruang digital.

Jembatan di Karang Hawu.Jembatan di Karang Hawu. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)

Dibangun di Atas Karang

Jembatan ini baru menghangat setelah sebuah unggahan sebuah grup sejarah di media sosial, terlihat prasasti peresmian jembatan bertanggal 9 Januari 2025. Nama dua tokoh tertulis jelas, R.A. Bunda Ida Roffi dan R. Eko Condro Wijoyo.

Keduanya disebut sebagai pihak yang membangun jembatan di atas karang tersebut. Ada yang menyebut sosok itu sebagai orang pintar, benarkah demikian?

Kondisi ornamen beton itu oleh warganet dianggap tidak seharusnya berdiri di atas karang alami. Di kolom komentar, riuh beragam tanggapan, terkait bangunan tersebut.

"Untuk menjaga eksotismenya pantai dan batu karangnya, menurut saya jangan dibangun jembatan itu, apalagi jika dibangun oleh perorangan," tulis seorang warganet.

"Entah seperti apa proses awalnya terkait perizinan," tambah lainnya. Ada juga warganet yang menilai positif pembangunan jembatan itu. "Di bangun oleh pribadi ? Hebat orang ini dermawan sekali," tulis warganet tersebut.

Siapa sosok R.A. Bunda Ida Roffi dan R. Eko Condro Wijoyo yang namanya tertulis di dalam prasasti? Asep Suhendrik (45), koordinator pemandian Sumur Tujuh di kawasan Karang Hawu yang juga merupakan salah satu pengurus dalam kepengurusan spiritual Keramat Winarum, yang mengelola kawasan tersebut secara adat dan budaya memberikan penjelasan terkait sosok tersebut.

Jembatan di Karang Hawu.Jembatan di Karang Hawu. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)

Menurutnya, pembangunan jembatan itu merupakan bentuk sedekah dari seorang tokoh yang ia sebut sebagai sesepuh asal Sidoarjo, Jawa Timur.

"Beliau itu semacam orang 'pintar', awalnya peziarah, lalu ingin meninggalkan kenang-kenangan. Beliau yang menyumbang semua, dari material sampai upah kerja," kata Asep kepada detikJabar.

Ia menceritakan pembangunan dimulai pada 9 Januari 2025 dan rampung dalam waktu sekitar 70 hari, tepat sebelum Lebaran tahun ini. Jembatan itu, menurutnya, adalah bagian dari rencana yang memang sudah ada sejak lama.

"Sebenarnya kami sudah punya rencana. Karena beliau itu sering berziarah ke tempat-tempat keramat, termasuk di sini. Dan beliau juga biasa membangun di tempat lain, bukan hanya di Sukabumi. Di Jawa Timur pun beliau membangun," jelas Asep.

(sya/orb)


Hide Ads