Kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Sukabumi terpantau belum seramai tahun lalu, meski libur Lebaran masih berlangsung dan diperkirakan baru akan mencapai puncaknya pada akhir pekan ini.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Hafidz Fauzi mengatakan saat ini merupakan hari kelima libur Lebaran dan anak sekolah pun masih libur hingga pekan depan. Namun, kunjungan wisatawan belum terlihat melonjak secara signifikan.
"Kalau jumlah kunjungan belum bisa dipastikan, tapi ada kemungkinan sedikit berkurang dibandingkan tahun kemarin," kata Hafidz kepada detikJabar, Sabtu (5/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski jumlah pengunjung belum membludak, sejumlah objek wisata masih jadi favorit para wisatawan, terutama yang dikelola oleh pemerintah daerah. Objek wisata itu yakni Pondok Halimun dan Geyser Cisolok. Di Pondok Halimun, hingga hari keempat libur Lebaran, jumlah pengunjung diperkirakan 2.300 orang.
"Sementara ini, yang paling banyak dikunjungi itu Pondok Halimun dan Geyser Cisolok. Kita pastikan pelayanan kepada wisatawan tetap maksimal, supaya tetap nyaman, aman, dan kondusif," ujarnya.
Dinas Pariwisata menyebut, salah satu faktor utama menurunnya jumlah wisatawan adalah kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
"Kalau dari segi objek wisata sih tidak ada masalah. Tapi dari segi ekonomi, tahun ini tidak sekuat tahun lalu. Itu sangat mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan untuk berwisata," jelasnya.
Hafidz juga menyebut seharusnya minat wisata tahun ini lebih tinggi karena pada libur akhir tahun lalu banyak masyarakat menunda liburan ke Kabupaten Sukabumi akibat bencana alam yang terjadi di akhir Desember dan Februari.
"Jadi seharusnya tahun ini ada peningkatan, tapi nyatanya justru ada potensi penurunan seperti yang sudah diprediksi," tambahnya.
Selain faktor ekonomi, aksesibilitas ke beberapa objek wisata juga disebut menjadi kendala, terutama untuk kawasan di wilayah selatan Sukabumi yang masuk ke dalam kawasan Geopark.
"Kalau wilayah utara seperti PH itu aman. Tapi kalau ke selatan, memang masih ada kendala akses jalan yang cukup memengaruhi jumlah kunjungan," kata Hafidz.
Meski begitu, Dinas Pariwisata tetap menargetkan capaian jumlah wisatawan sesuai dengan proyeksi tahunan. Namun pihaknya masih akan menunggu data resmi dari lapangan.
"Target itu pasti ada, tapi masih harus dicek lagi data kunjungannya. Target musiman biasanya dihitung dari dua momen besar, yaitu libur Nataru dan libur Lebaran," tutupnya.
(sud/sud)