Niat Baik Berakhir Gaduh Sopir Ambulans Terobos Jalur Wisata Sukabumi

Round-up

Niat Baik Berakhir Gaduh Sopir Ambulans Terobos Jalur Wisata Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 05 Apr 2025 07:23 WIB
Ambulans di Sukabumi bawa wisatawan saat libur Lebaran 2025.
Ambulans di Sukabumi bawa wisatawan saat libur Lebaran 2025. (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Fakta baru terungkap di balik kegaduhan mobil ambulans Desa Kompa yang disebut-sebut mengangkut wisatawan di jalur Parungkuda-Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Ternyata, yang diangkut bukan wisatawan, tetapi warga kurang mampu yang mau menengok kerabatnya di lembaga permasyarakatan (lapas).

Kepala Desa Kompa, Yulianti mengurai fakta tersebut. Melalui sebuah video yang diterima detikJabar, sebelumnya ia meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang terjadi akibat insiden ambulans tersebut.

"Saya Kepala Desa Kompa memohon maaf atas segala kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan staf kami, yaitu sopir ambulans," ujarnya dalam video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan bahwa setelah melakukan klarifikasi, terungkap ambulans desa itu bukan digunakan untuk berwisata seperti dugaan awal polisi.

"Setelah kami klarifikasi, ternyata ambulans tersebut tidak dipakai untuk wisata, melainkan mengantar warga kami yang tidak mampu ke Lapas untuk menjenguk keluarganya," jelas Yulianti.

ADVERTISEMENT
Kepala Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Yulianti, memperlihatkan video yang mengungkap alasan warga menggunakan ambulans desa di hari kedua Lebaran.Kepala Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Yulianti, memperlihatkan video yang mengungkap alasan warga menggunakan ambulans desa di hari kedua Lebaran. Foto: Istimewa

Kendati begitu, Yulianti tetap memberikan sanksi tegas kepada sopir ambulans agar peristiwa serupa tidak terulang. "Kami sudah menindak tegas sopir ambulans agar ke depan tidak terulang lagi," ujarnya.

Warga Tak Punya Ongkos

Menurut Yulianti, warga tersebut terpaksa menggunakan ambulans karena tidak memiliki uang untuk ongkos transportasi umum ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

"Niat sopir ambulans sebenarnya baik, ingin mengantar karena si ibu itu tidak punya ongkos ke Lapas. Tapi niat baik memang tidak selalu diterima baik jika caranya salah. Salahnya itu karena sirine dibunyikan dan ambulans menyalip dalam kondisi macet," kata Yulianti.

Dalam rekaman percakapan video tersebut, Yulianti tampak mengklarifikasi langsung pada warga yang meminjam ambulans. Berikut percakapan yang ditranskip detikJabar dari video tersebut.

"Ibu mau tanya, saya kan enggak hafal. Sopir ambulans tidak bilang mau mengantar teteh. Teteh tadi ditilang mau ke mana?" tanya Yulianti dalam video.

"Mau ke Lapas, mau lihat anak," jawab warga singkat.

Yulianti pun kembali bertanya, "Kenapa pakai ambulans, tidak pakai angkot saja?"

Warga itu menjawab pelan, "Karena tidak punya uang, jadi mau diantar ambulans."

Yulianti kemudian menyampaikan bahwa sempat ada dugaan ambulans dipakai untuk wisata ke Pelabuhanratu. Mendengar hal itu, warga tersebut dengan tegas membantah, "Mau apa ke Pelabuhanratu, mau ke Lapas, mau lihat anak," kilah warga tersebut.

Sambil mengangguk pelan, Yulianti merespons, "Niatnya mungkin baik ya Mang Yuyu (sopir ambulans), ingin bantu meringankan beban. Tapi ya salah caranya, makanya tadi ditilang,"lirih Yulianti.

Dalam video lanjutan, Yulianti terlihat bertanya langsung kepada sang sopir ambulans mengenai alasan tidak berkoordinasi dengannya sebelum berangkat. "Mang Yuyu, kenapa tidak bilang ke saya?" tanya Yulianti. Namun, dalam rekaman itu, jawaban dari sopir ambulans terdengar tidak begitu jelas.

Permintaan Maaf Sopir Ambulans

Dalam video kedua yang diterima detikJabar, sopir ambulans desa tersebut juga turut menyampaikan permohonan maaf. Dengan wajah murung, pria itu mengakui kesalahannya karena menggunakan ambulans tanpa izin dari pihak desa.

"Saya sopir ambulans Desa Kompa, memohon maaf kepada Pemerintah Desa Kompa dan Ibu Lurah karena saya berangkat tanpa izin mengantar warga ke Lapas. Saya ingin meluruskan, kami tidak berwisata ke Palabuhanratu, tetapi memang benar untuk mengantar warga menjenguk keluarganya di Lapas," ujarnya dalam video.

Insiden ambulans desa Kompa ini mencuat setelah sebelumnya, Ipda M. Yanuar Fajar, Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, menaruh curiga melihat ambulans melaju ugal-ugalan di tengah kepadatan lalu lintas hari kedua Lebaran, kendaraan itu juga menyalakan lampu rotator dan sirine. Saat diperiksa polisi, ambulans tidak membawa pasien dan diduga digunakan untuk pelesiran.

Kejadian itu pun sempat memantik kemarahan Camat Parungkuda, Kurnia, yang langsung menginstruksikan seluruh kepala desa agar mengontrol penggunaan ambulans desa di wilayahnya secara ketat, terlebih saat libur panjang seperti Lebaran.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads