Eks Terminal Lama Disulap Jadi Pusat Jajanan Baru di Kota Sukabumi

Eks Terminal Lama Disulap Jadi Pusat Jajanan Baru di Kota Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 01 Jan 2025 20:31 WIB
Eks terminal di Sukabumi jadi kawasan kuliner
Eks terminal di Sukabumi jadi kawasan kuliner (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Suasana kawasan eks Terminal Lama di Jalan Sudirman, Kota Sukabumi nampak meriah. Kawasan yang dulunya merupakan terminal bus kini digunakan sebagai pusat kuliner baru.

Tenda-tenda jajanan berjejer mulai dari nasi bakar, cumi bakar, dakkochi, mochi daifuku, bakso, baby crab, dan makanan unik lainnya dapat ditemukan di tempat yang kini bernama PASS Food Centre Sukabumi. Aneka minuman juga dijual di sini seperti es teh, aneka kopi, jus buah, alpukat dan durian kocok, dan banyak lagi.

Harga makanan yang dijual di sini cukup beragam. Misalnya satu tusuk dakkochi atau olahan sate ayam bersaus merah pedas ala korea dibanderol dengan harga Rp20 ribu per tusuk. Kemudian, mochi daifuku yang kini viral dijual seharga Rp5 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya ada 150 tenan dan 300 pedagang yang ada di pusat kuliner Sudirman ini. Tempat ini jadi daya tarik baru bagi wisata kuliner di Kota Sukabumi.

"Pada dasarnya kita memfasilitasi UMKM yang ada di Kota Sukabumi ini. Ini bentuk kerjasama PPUB yayasan dengan Pemerintah Kota Sukabumi," kata Ketua Yayasan Putra Siliwangi Sejahtera, Vega Sukmayudha, Senin (1/1/2025).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, UMKM yang menempati Eks Terminal Lama mayoritas berasal dari Kota Sukabumi sebanyak 80 persen dan 20 persen lainnya dari Kabupaten Sukabumi. Ke depan, kata dia, kemungkinan jumlah pedagang akan bertambah mengingat antusias masyarakat akan tempat pusat kuliner satu ini.

"Kita kan ngasih kuota 150, kuota terpenuhi ya sudah close, tapi ada yang waiting list udah teregister. Nanti kita siapkan opsi penambahan tempat kah atau nanti menunggu pedagang yang memang tidak akan memperpanjang itu nanti langsung diisi," ujarnya.

Fasilitas yang disediakan di wisata kuliner ini cukup lengkap di antaranya ada panggung musik, meja makan, mushola, dan tempat parkir. Selain itu, terdapat Bus Ajakami (Ayo Jalan-jalan di Kota Sukabumi) yang bisa dijajal oleh pengunjung untuk berkeliling Kota Sukabumi. Tiket Bus Ajakami seharga Rp5 ribu per orang.

"Kami ingin membentuk framing wisata itu ketika ingin keliling kota ya di sini shalter-nya, makanya kalau misalkan nanti ada penambahan kuota konsesi waktu saya akan coba bikin sheltenya Bus Ajakami," kata dia.

"Jadi masyarakat gak usah pusing, atau wisatawan itu ya tinggal ke sini sambil jajan sambil makan jadi tau spot-spot wisata di kota," tambahnya.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, M. Hasan Asari menambahkan, dengan pengoperasian eks Terminal Lama menjadi pusat kuliner tentu akan menambah daya tarik wisatawan ke Kota Sukabumi.

"Kita bersyukur Alhamdulillah perjuangan panjang teman-teman untuk menggairahkan Sukabumi sebagai salah satu pusat kuliner bahkan inginnya kuliner yang berkelas dunia suatu saat, baik makanannya ataupun cara penyajiannya, ataupun hal-hal lain, dimulai dari hari ini," kata Hasan.

Dia berharap, kehadiran pusat kuliner baru ini dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi serta mampu menyerap tenaga kerja melalui industri kuliner.

"Tentu itu menjadi bagian yang bisa meningkatkan PAD melalui proses PPUB. Ini tentu sudah terkontribusi dari yayasan untuk bisa memenuhi kewajibannya sesuai peraturan UU tapi yang lebih pentingnya lagi bergulirnya roda perekonomian pasca covid. Kalau dua saja tenaga kerja dimanfaatkan menjaga 150 tenda berarti ada 300 orang yang setiap hari memperoleh penghasilan untuk biaya sehari-hari," ungkapnya.

Di sisi lain, pihaknya juga tengah memikirkan kantong parkir yang lebih luas. Pasalnya, kata dia, wisata kuliner ini berlokasi cukup strategis dan berpotensi menyebabkan kemacetan di ruas Jalan Sudirman.

"Itu yang sedang kita pikirkan dan tadi juga ada gagasan dari yayasan bagaimana ke depan kantung parkir bisa terpenuhi. Hari ini sementara memanfaatkan ruang-ruang yang ada," kata Hasan.

"Itu risikonya, berapapun luas tempat parkir yang disediakan ketika pengunjungnya ramai pasti akan menimbulkan permasalahan. Tapi mudah-mudahan Dishub sigap mengatur sehingga tidak terjadi crowded, para pengguna jalan tetap bisa lancar," sambungnya.

Salah satu pengunjung asal Bekasi, Nurul mengaku tertarik mengunjungi pusat kuliner ini. Saat libur Nataru, ia bersama keluarganya memutuskan untuk berlibur ke Sukabumi.

"Kerja di Bekasi, kebetulan ada keluarga di Sukabumi jadi momen liburan ini berkunjung ke rumah nenek. Tempat ini cukup viral di media sosial akhirnya nyoba dan menarik-menarik makanannya," kata Nurul.

"Tadi beli dakkochi terus cirawang juga. Enak-enak makanannya. Kalau dari segi harga memang bersaing ya, ada yang murah, terjangkau, ada juga yang cukup pricey," sambungnya.

Bagi detikers yang tertarik untuk mencoba, bisa datang ke PASS Food Centre. Tempat ini dibuka setiap hari dari pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads