Sensasi Berbeda Menikmati Hijaunya Perkebunan Teh Gambung

Sensasi Berbeda Menikmati Hijaunya Perkebunan Teh Gambung

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 29 Okt 2024 06:30 WIB
Kafe di Tengah Perkebunan Teh Gambung
Kafe di Tengah Perkebunan Teh Gambung (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Hamparan perkebunan teh tak bisa luput dari pandangan kala mendatangi wilayah Selatan Bandung. Suasana sejuk dan hijau membuat siapapun yang datang ogah untuk buru-buru pergi.

Suasana itulah yang terjadi di kebun teh Gambung yang lokasinya berada di Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Suasana sejuk dan hamparan kebun teh hijau ditangkap pengelola kebun teh itu untuk membuat kafe sebagai sarana warga menikmati kesejukan.

Namanya Pepeteka Cafe. Tempat nongkrong ini digagas Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung. Lokasinya berada tepat di tengah-tengah hamparan hijau perkebunan teh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak dibuka kurang lebih dua tahun lalu, kafe tersebut jadi tempat favorit anak muda maupun masyarakat untuk sekedar nongkrong dengan pemandangan alam menakjubkan.

"Alhamdulillah kita berdiri kurang lebih udah 2 tahun, tepatnya mungkin baru 20 bulan yang lalu," ujar Manager Pemasaran dan Agro Wisata PPTK Gambung, Maman Sulaeman, saat ditemui detikJabar belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Maman mengatakan adanya kafe tersebut merupakan salah satu cara supaya PPTK Gambung bertahan. "Meskipun keterbatasan kami ilmu untuk pengelolaan usaha terbatas, sehingga kami atas arahan dan izin direksi bisa menggandeng Mitra untuk pengembangan usaha, namanya CV Jenggala Lestari. Jadilah usaha pengembangan Pepeteka Cafe," katanya.

Pihaknya mengaku awalnya PPTK Gambung hanya konsen di bidang konservasi lingkungan. Namun setelah dibuka cafe tersebut, mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Kafe di Tengah Perkebunan Teh GambungKafe di Tengah Perkebunan Teh Gambung Foto: Yuga Hassani/detikJabar

"Tapi ternyata di luar dugaan si Pepeteka Cafe ini, dari testimoni dari pengunjung ternyata unik. Karena 360 derajat itu berada di kebun teh, itu menjadi salah satu daya tarik," jelasnya.

Menurutnya yang membedakan kafe tersebut adalah dari segi pemandangan dan adanya pengenalan mengenai teh Gambung. Pasalnya pengunjung bisa menikmati sajian teh secara langsung.

"Jadi di Pepeteka Cafe itu di samping menu berat, kita juga ada menu-menu teh spesial. Dari mulai teh yang dengan history yang kuat, pure heritage, yang ditanam dari tanaman teh 1907, ada wood olong, ada juga silver dew white tea, ada juga verdant tea. Jadi ternyata di samping minum teh, terdapat edukasinya tentang teh, itu salah satu keunggulan Pepeteka Cafe," ucapnya.

Sajian teh khusus tersebut bisa dinikmati dengan harga Rp 45 ribu sampai dengan Rp 50 ribu. Harga tersebut diseduh dengan menggunakan teko dengan ukuran porsi untuk 4 sampai 6 orang.

"Teh yang best seller adalah yang pure herritage," tuturnya.

Tak hanya sajian teh, kafe tersebut juga memiliki menu makanan ringan hingga berat. Bahkan berbagai sajian jenis kopi pun tersaji di kafe tersebut.

Kafe di Tengah Perkebunan Teh GambungKafe di Tengah Perkebunan Teh Gambung Foto: Yuga Hassani/detikJabar

"Kalau rate harga makanan dan minuman dari mulai Rp 10 ribu sampai Rp 70 ribu," kata Maman.

Dia menambahkan kapasitas dari tempat tersebut hanya untuk kurang lebih 100 orang. Namun jika pada libur akhir pekan tempat tersebut kerap penuh dikunjungi para wisatawan.

"Tapi sekarang dengan ada beberapa penambahan tempat, jadi tergolong terkendali lah. Jadi memang banyaknya di weekend, untuk untuk kunjungan kalau di weekday ada selalu, tapi enggak seramai di weekend," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads