Masalah bisa datang menghampiri siapapun. Namun tidak semua orang yang punya masalah bisa berbagi keluh kesah untuk sekedar meringankan beban pikiran. Tak jarang, masalah yang muncul membuat seseorang nekat melakukan hal-hal yang negatif.
Berangkat dari persoalan itulah, sebuah ruko di Kota Bandung disulap menjadi ruang ekspresi untuk meluapkan amarah. Tempat itu memiliki nama Breakroom yang berlokasi di Jalan Raya Kopo, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung.
Di tempat ini, siapapun bisa melampiaskan emosinya tanpa takut merugikan orang lain. Mereka yang sedang memiliki masalah bisa melampiaskannya dengan memecahkan barang-barang seperti botol, televisi, dispenser, printer hingga kulkas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka yang meluapkan emosi dengan memecahkan botol serta barang-barang elektronik, akan merasa lebih plong seakan beban yang selama ini terasa berat, sedikit berkurang. Mereka juga dibolehkan untuk menulis keluh kesah yang kemudian ditempel di dinding.
"Di dalam itu pecahin botol, lempar botol, pecahin barang elektronik dan lainnya. Karena dengan dia meluapkan kekesalannya seperti itu merasa lebih plong, bebannya sedikit berkurang. Sari pada bingung cerita kemana makanya ke sini," ucap Dani Komara pengelola Breakroom saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.
Dani menceritakan, Breakroom muncul dari keresahan rekannya yang kini menjadi owner ruang ekspresi itu. Beberapa tahun silam, rekannya itu mendapat masalah yang cukup besar setelah kehilangan uang bernilai Rp1,5 miliar.
Dari sana, muncul ide untuk membuat Breakroom sebagai ruang mencurahkan emosi dan unek-unek. "Rp1,5 miliar hilang, merasa gak ada teman atau siapapun sampai akhirnya dia bangkit, muncul breakroom ini," ujarnya.
Biasanya kata Dani, mereka yang datang ke Breakroom memiliki berbagai macam masalah, namun orang-orang itu tidak punya tempat untuk berbagai keluh kesah. Di tempat inilah, masalah itu diungkapkan dengan melampiaskan ke berbagai barang.
"Kebanyakan mungkin mereka butuh tempat buat curhat, awal mulanya punya problem di rumah atau di tempat kerja mereka melepas penatnya di sini, melampiaskan ke barang-barang. Di sini kita membuka ruang, mau dia cerita, mau ngobrol, setiap tamu yang datang kita buat nyaman," tutur Dani.
Dalam sehari, sedikitnya 3-5 orang datang ke Breakroom untuk melampiaskan emosi. Mereka yang datang tidak hanya berasal dari Bandung, melainkan ada juga yang dari luar kota seperti Yogyakarta hingga Surabaya.
Meski yang dilakukan di dalam ruang ekspresi cukup ekstrim, Dani memastikan keamanan tetap jadi prioritas utama. Mereka yang datang diberi alat pelindung diri agar tidak terluka saat memecahkan barang.
"Untuk pengunjung yang datang, kita siapkan perlengkapan safety kayak helm, wearpack, sepatu boot dan sarung tangan. Makanya kita kasih ruang senyaman dan seaman mungkin agar tidak melukai diri sendiri," tegasnya.
Breakroom menyediakan 3 paket, yakni Jangar, Stress dan Baluweng. Masing-masing paket itu punya harga dan fasilitasnya sendiri. Selain itu, pengunjung juga bisa menambah barang yang ingin dipecahkan.
"Ada 3 paket, paket jangar, stress dan baluweng. Di tiap paket bervariasi bedanya di jumlah botol sama waktunya. Bisa juga tambah barang untuk dipecahkan, kayak TV, DVD, printer, dispenser kita juga kadang ada kulkas," jelasnya.
(bba/mso)