Babakan Siliwangi adalah sebuah hutan kota yang terletak di jantung Kota Bandung. Pada 2011, Babakan Siliwangi ditetapkan sebagai Hutan Kota Dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Bandung, pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda, kawasan yang bersebelahan dengan lapangan Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ini dikenal sebagai Lebak Gede, sebuah sabuk hijau yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Kota Bandung.
Hutan kota Babakan Siliwangi, menurut situs itu, dibentuk oleh Sungai Cikapundung puluhan ribu tahun yang lalu. Lebak Gede dianggap sebagai warisan alam bagi kota ini. Babakan Siliwangi dengan berbagai upaya yang "mengganggu" kelestariannya bertahan hingga kini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bisa menikmati sejuknya udara dan berjalan pada jembatan di tengah-tengah pepohonan, pengunjung tempat ini juga bisa menikmati karya-karya lukisan dari seniman yang berkesenian di Babakan Siliwangi.
Sejarah Babakan Siliwangi
Hutan kota Babakan Siliwangi menurut situs Pemerintah Kota Bandung, dibentuk oleh Sungai Cikapundung puluhan ribu tahun yang lalu. Tempat tersebut dianggap sebagai warisan alam bagi kota ini.
Rencana untuk menjadikannya hutan kota dan perkebunan terbuka bagi masyarakat umum pertama kali digagas pada tahun 1920.
Menginjak tahun 1950-an, mulai ada upaya komersialisasi Hutan Kota Babakan Siliwangi. Mulanya adalah setelah masa kemerdekaan Indonesia, pengelolaan Lebak Gede diambil alih oleh pemerintah Kota Bandung.
Namun, dengan berkembangnya Bandung, muncul keinginan untuk mengubah fungsi kawasan ini menjadi pusat kegiatan komersial.
Pada masa pemerintahan Wali Kota Bandung, Otje Djundjunan, upaya fisik di kawasan ini mengalami peningkatan. Restoran Babakan Siliwangi dan berbagai fasilitas wisata lainnya dibangun, menciptakan suasana pariwisata yang ramai.
Namun, semua itu tidak mulus. Melainkan menyisakan pertentangan. Sebab, hutan kota sejatinya harus dibiarkan lestari.
"Di tengah perdebatan ini, kebakaran yang menghanguskan Restoran Babakan Siliwangi pada tahun 2003 menambah kompleksitas situasi. Namun, perjuangan untuk mempertahankan Babakan Siliwangi sebagai hutan kota terus berlanjut," tulis situs itu.
Pada tahun 2011 mencuat kembali komersialisasi kawasan tersebut dengan keterlibatan pihak swasta. Hal ini memicu gerakan penolakan yang dilakukan para aktivis dan budayawan.
Dalam catatan penulis, ada satu gerakan penolakan berbentuk Perkemahan Budaya. Satu malam, para penolak kebijakan itu berkemah di Hutan Kota Babakan Siliwangi.
Malam harinya ada orasi dari aktivis, akademisi, dan budayawan. Lalu pada pagi harinya ada acara "Ngaruwat". Dalam ngaruwat itu, dikubur sebuah telur angsa busuk di bawah sebuah pohon di tempat itu. Maksudnya, supaya situasi buruk yang mengancam hutan kota tersebut ikut terkubur juga.
"Pemerintah Kota Bandung mengambil langkah tegas dengan memutuskan kerjasama dengan pihak swasta pada tahun 2013, mengembalikan pengelolaan sepenuhnya ke tangan pemerintah," tulis situs Pemkot Bandung.
Lokasi Hutan Kota Babakan Siliwangi
![]() |
Hutan Kota Babakan Siliwangi berlokasi di Jalan Tamansari No. 73, Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Gerbang masuk ke lokasi ini tidak begitu jauh dari gerbang masuk ke Teras Cikapundung. Jika ditempuh dari Perempatan Jalan Dago ke Perempatan Ciumbuleuit, Babakan Siliwangi ada di sebelah kiri dan Teras Cikapundung ada di sebelah kanan, setelah Baksil.
Jam Buka Babakan Siliwangi dan Harga Tiket
Hutan Kota Babakan Siliwangi buka dari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB setiap harinya.
Untuk masuk ke kawasan yang sejuk ini, pengunjung tidak dipungut biaya apapun. Namun, jika datang dengan membawa kendaraan, maka persiapkanlah uang untuk membayar parkir.
Fakta-fakta Babakan Siliwangi
1. Forest Walk
Ingin merasakan sensasi berjalan di hutan tapi tidak ingin jauh-jauh dari kota? Babakan Siliwangi adalah jawabannya. Sebab di sini disediakan Forest Walk, berupa jembatan yang mengelilingi Hutan Kota Babakan Siliwangi.
Bagi mereka yang ingin dekat dengan alam, tetapi enggan pergi jauh-jauh dari Kota Bandung, tempat wisata ini menjadi pilihan yang tepat.
Situs resmi Pemkot Bandung menyebutkan wahana ini terdiri atas jalur khusus pejalan kaki yang terbuat dari kayu. Trek untuk berjalan kaki ini dibuat mengelilingi Hutan Kota Babakan Siliwangi.
Forest Walk dibuat dengan konsep kelas dunia yang biasa dilakukan di seluruh dunia. Forest walk ini pun diyakini sebagai salah satu yang terpanjang di ASEAN, yaitu sepanjang 2 kilometer.
2. Dekat ke Lokasi Wisata Lain
Pengunjung Hutan Kota Babakan Siliwangi tak usah khawatir tidak bisa menjangkau tempat wisata lain di Kota Bandung. Sebab, hutan kota itu letaknya di jantung Kota Bandung, sehingga akses ke tempat lain pun dekat.
Di Babakan Siliwangi, pengunjung bisa menikmati suasana segar area hutan, bisa berjalan kaki, berolahraga, atau berswafoto.
Hutan Kota Babakan Siliwangi lokasinya sangat strategis. Lokasi ini dekat ke berbagai tempat wisata seperti mal Cihampelas Walk, Kebun Binatang Bandung, dan Punclut.
3. Galeri Seni
![]() |
Pemerintah Kota Bandung memberi tempat kepada para pelukis dan seniman yang berkiprah di Kota Bandung untuk berkesenian pada area terdepan dari Hutan Kota Babakan Siliwangi.
Galeri Seni ini berada di sekitar area parkir di Taman Kota Babakan Siliwangi. Bentuk bangunannya memanjang dan disekat-sekat. Tiap bangunan diisi para seniman seperti pemahat dan pelukis yang setiap harinya mengerjakan karya mereka. Seringkali lokasi ini juga dijadikan tempat untuk berpameran lukisan.
(iqk/iqk)