Menikmati keindahan alam di Jawa Barat tidak akan ada habisnya. Jabar memiliki alam yang indah dan asri, salah satunya objek wisata Situ Lengkong Panjalu yang berada di Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Objek wisata ini cocok untuk liburan.
Sesuai dengan namanya Situ Lengkong Panjalu adalah danau seluas 57,95 hektare. Situ dalam artian bahasa Sunda merupakan danau.
Lokasi dan jalur Menuju Situ Lengkong Panjalu
Berada pada titik koordinat 7 7' 49.56" S, 108 16' 21.26" E. Sebelah utara berbatasan langsung dengan wilayah Talaga Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Jika detikers dari arah Bandung dapat ditempuh melalui jalur Ciawi, Panumbangan, Panjalu, dengan jarak sekitar 100 km. Sedangkan dari Ciamis hanya berjarak 35 km melalui jalur Buniseuri, Kawali dan sampai Panjalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Keistimewaan Situ Lengkong Panjalu
Kawasan Situ Lengkong panjalu berada pada ketinggian sekitar 70 meter dpl, merupakan perpaduan antara objek wisata alam dan budaya. Detikers dapat menikmati keindahan danau yang sejuk dengan perahu. Dengan nuansa khas pegunungan serta jauh dari polusi membuat para pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.
Selain menikmati danau detikers juga dapat berziarah ke makam kuno Prabu Hariang Kancana, putra Sanghyang Borosngora di Nusa Larang dan mengunjungi museum Bumi Alit, di mana terdapat benda-benda purbakala seperti menhir, batu penyucian, batu penobatan serta naskah-naskah dan perkakas peninggalan milik raja-raja Panjalu pada tempo dulu, berupa pedang, cis dan genta (lonceng kecil) peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora.
Nusa Larang
Berdasarkan surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Besluit van den Gouverneur-General van Nederlandsch Indie) Nomor 6 pada tanggal 21 Februari 1919, Situ Lengkong ditetapkan sebagai cagar alam (Natuurmonumenten). Di mana pada zaman kolonial Belanda, Nusa Larang juga dinamakan Pulau Koorders. Sebagai bentuk penghargaan kepada Dr Sijfert Hendrik Koorders seorang ahli botani.
![]() |
Mitos Situ Lengkong panjalu
Seperti tempat-tempat ziarah pada umumnya, Situ Lengkong Panjalu memiliki mitos. Konon, air danau ini tercipta dari air zam-zam yang dibawa dari tanah suci. Ceritanya, pada awal abad ke-7 raja Panjalu menginginkan sang putra mahkota memiliki ilmu yang paling sempurna. Maka berangkatlah sang putra mahkota yang bernama Borosngora mengembara dan berakhirlah di tanah suci Makkah.
Setelah bertahun-tahun belajar agama di tanah Arab, Borosngora yang kini telah beragama Islam, berniat kembali ke Panjalu. Untuk membuktikan bahwa pengetahuan agamanya telah mumpuni sang guru mensyaratkan kepadanya untuk membawa air zam-zam kedalam keranjang yang berlubang-lubang.
Setelah sampai di Panjalu, air zamzam tersebut kemudian ditumpahkan ke lembah yang bernama Lembah Pasir Jambu. Ajaibnya lembah tersebut kemudian bertambah banyak airnya dan terjadilah danau yang kini disebut Situ Lengkong.
Dengan itu Borosngora menjadi Raja Panjalu menggantikan ayahnya dan kemudian menyebarkan agama Islam kepada rakyatnya. Mulai saat itulah kerajaan Panjalu berubah dari kerajaan Hindu menjadi kerajaan Islam.
Serta hingga saat ini para keturunan Panjalu rutin melaksanakan upacara adat yang disebut nyangku yang dilaksanakan pada bulan Maulud dengan cara membersihkan benda-benda pusaka yang disimpan di Bumi Alit.
Fasilitas di Situ Lengkong panjalu
Fasilitas yang terdapat di objek wisata Situ Lengkong Panjalu antara lain tempat parkir, perahu, toilet dan masjid, serta di sekitaran danau banyak penjual cinderamata dari bambu, aneka bordir unik, gelang kayu, terasi asli, makanan khas Sunda dan lainnya.
Harga tiket untuk masuk obyek wisata ini Rp 7.500 per orang sesuai kebijakan wisata milik Pemda Ciamis per 1 Maret 2024. detikers tertarik untuk mengunjungi tempat ini?
(sud/sud)