Mitos Lempar Koin di Situs Batu Kalde Pangandaran

Mitos Lempar Koin di Situs Batu Kalde Pangandaran

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Selasa, 16 Apr 2024 07:30 WIB
Mitos lempar koin di Situs Batu Kalde Pangandaran.
Mitos lempar koin di Situs Batu Kalde Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar
Pangandaran -

Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran masih ramai dikunjungi wisatawan pada hari terakhir cuti bersama Lebaran 2024. Wisatawan pun tak melewatkan untuk mengunjungi Situs Batu Kalde. Situs yang memiliki mitos.

Situs tersebut berupa susunan batuan. Situs Batu Kalde merupakan petilasan salah satu pangeran Padjajaran yang bernama Prabu Jaya Pakuan. Informasi yang diterima detikJabar dari catatan database cagar budaya Kementerian Pendidikan Kebudayaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, situs ini dinamakan Batu Kalde karena terdapat sebuah arca sapi yang diartikan masyarakat sebagai "kalde", bahasa Sunda dari keledai karena bentuknya yang mirip dengan hewan tersebut.

Namun sebenarnya arca tersebut adalah nandi, wahana (kendaraan) dari Dewa Siwa dalam mitologi Hindu. Pun demikian, sebagaimana kehadiran nandi sebagai wahana dewa, pastilah ada penunggang dari wahana tersebut di situs ini, yakni Dewa Siwa. Dewa Siwa diwujudkan dalam bentuk lithomorphic, yakni lingga yoni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lingga memiliki makna simbol kejantanan berbentuk phallus atau alat kelamin laki-laki, sebagai bijavan atau pemberi benih kehidupan. Yoni memiliki menyerupai vagina atau alat kelamin wanita, lambang kesuburan yang disimbolkan sebagai Parwati, shakti Siwa.

Mitos lempar koin di Situs Batu Kalde Pangandaran.Mitos lempar koin di Situs Batu Kalde Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

Yoni adalah tumpuan dari lingga, bersatunya lingga dan yoni adalah pertemuan antara Purusa (laki-laki) dengan Pradhana (wanita) sehingga muncul kelahiran (kehidupan baru).

ADVERTISEMENT

Dari banyaknya tempat di Cagar Alam Pangandaran, sejumlah wisatawan secara bergantian masuk Situs Batu Kalde. Bukan karena hanya ingin liburan, tapi wisatawan itu melempar koin ke dalam candi. Konon, mitosnya kalau melempar koin tepat ke dalam lubang candi yang tinggal satu umpak itu dapat dikabulkan segala doanya.

Juru Penunggu Situs Batu Kalde Yogi Saputera mengatakan memang mitosnya jika lempar koin ke batu yoni yang mirip candi itu bisa mendapatkan keberuntungan. "Namun untuk melemparnya harus tiga langkah mundur dari batas. Setiap orang bisa melemparkannya beberapa kali," kata Yogi kepada detikJabar, Senin (15/4/2024).

Menurutnya, untuk koin yang dilempar harus uang recehan pecahan Rp 500. Karena, kata dia, nilainya jangan terlalu besar. "Harus uang receh pecahan Rp 500, bisa yang di bawah itu juga," ujarnya.

Mitos itu menurut Yogi, sudah turun temurun disampaikan kepada wisatawan yang datang. "Karena di sini kan kami tidak dipungut biaya. Hanya kencleng seikhlasnya saja," ucap dia.

Dalam sehari Yogi mengaku menerima kunjungan 20 sampai 30 orang yang sengaja lempar koin ke dalam batu yoni atau mirip candi itu. "Ya 30 orang mah ada ke sini pas libur Lebaran dalam seharinya," katanya.

Salah satu wisatawan, Aprilian (24) mengatakan iseng pergi ke Situs Batu Kalde karena nuruti rute pemandu. "Kan pemandu ngenalin beberapa tempat bersejarah di sini, terus kami diajak ke sini. Katanya candi harapan bisa mengabulkan doa kalau lempar koin," ucapnya.

Senada dengan, Fazar Sidiq satu rombongan dengan Aprilian mengaku penasaran dengan cerita pemandu. "Karena penasaran saja, ya ke sini. Tadi nukerin uang Rp 2.000 ke penunggu di sini, masuk 2 koin," katanya.

(sud/sud)


Hide Ads