Sejarah Makam Mbah Kuwu Sangkan, Sosok Pendiri Daerah Cirebon

Sejarah Makam Mbah Kuwu Sangkan, Sosok Pendiri Daerah Cirebon

Azkia Nurfajrina - detikJabar
Rabu, 10 Jan 2024 18:45 WIB
Makam keramat Mbah Kuwu Sangkan Cirebon.
Foto: Devteo Mahardika/detikJabar

Di Cirebon, terdapat sejumlah destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi. Salah satunya yaitu Makam Mbah Kuwu Sangkan yang lokasinya berada di Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Makam keramat Mbah Kuwu Sangkan banyak didatangi para peziarah, terutama pada malam 1 Suro yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram.

Situs ini juga kerap menjadi tujuan wisata religi rombongan peziarah setelah mengunjungi kompleks pemakaman Sunan Gunung Djati (Syarif Hidayatullah), yang merupakan satu dari sembilan wali atau Wali Songo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, siapakah Mbah Kuwu Sangkan yang makamnya dikeramatkan ini?

Siapa Mbah Kuwu Sangkan?

Mbah Kuwu Sangkan adalah tokoh Babad Alas Islam di Cirebon. Beliau merupakan orang yang menyebarkan dan membangun pondasi keislaman di daerah tersebut, menurut sejarawan asal Cirebon yakni Raden Achmad Sofyan Safari kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Topa, seorang juru kunci Makam Mbah Kuwu Sangkan, juga menyebutkan bahwa Mbah Kuwu Sangkan adalah sosok pendiri wilayah Cirebon sekaligus pendiri Keraton Cirebon. Beliau telah berjasa dalam membangun Cirebon di sektor pendidikan, ekonomi, hingga ajaran keagamaan

Mbah Kuwu Sangkan atau yang dikenal pula sebagai Pangeran Cakrabuana merupakan anak dari penguasa Kerajaan Pajajaran, yakni Prabu Siliwangi IX. Nyi Rara santang dan Prabu Kian Santang adalah saudara kandung dari Mbah Kuwu Sangkan.

"Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Sangkan ini anak dari Prabu Siliwangi IX sama Nyi Subang Larang. Kalau di Kerajaan Pajajaran dulu beliau namanya Pangeran Walangsungsang, terus belajar agama Islam dan keluar dari kerajaan lanjut ke Cirebon," kata Topa kepada detikJabar.

Mbah Kuwu Sangkan kemudian menikah dengan Nyi Endang Geulis, anak dari salah seorang gurunya yang bernama Resi Danuwarsih.

"Setelah menikah beliau punya anak namanya Nyi Mas Pakungwati yang dinikahkan ke Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) yang merupakan anak dari Nyi Rara Santang," tambah Topa.

Sejarah Makam Keramat Mbah Kuwu Sangkan

Makam Mbah Kuwu Sangkan diyakini berada di kompleks pemakaman di Desa Cirebon Girang. Makam yang dikeramatkan itu setiap harinya banyak dikunjungi peziarah.

Menurut sejarawan yang akrab disapa Opan itu, kompleks makam dulunya merupakan petilasan atau bekas peninggalan Mbah Kuwu Sangkan saat menyebarkan Islam di tanah Cirebon.

"Itu hanya petilasan, dulunya padepokan milik gurunya Mbah Kuwu Sangkan, yakni Resi Danuwarsih," ucap Opan.

Padepokan itu ditinggalkan Mbah Kuwu Sangkan sekitar tahun 1447. Saat ditinggalkan, tempat itu dalam kondisi sepi tapi permukiman pendudukan sudah bermunculan di lingkungan sekitarnya.

"Melihat kondisi tersebut, Mbah Kuwu memerintahkan Pangeran Cerbon untuk menata dan membangun pemerintahan di situ, berdirilah Pakuan Cirebon Girang," lanjutnya.

Sekarang, bekas padepokan masih dapat ditemukan di kawasan kompleks makam Mbah Kuwu Sangkan. Juru kunci makam kini memanfaatkannya untuk menerima para peziarah yang datang.

Di pintu masuk kompleks tersebut terdapat pula patung kerbau dan harimau. Juru kunci makam, Topa, menceritakan dua patung itu memiliki filosofi tersendiri. Patung kerbau disebutkan adalah hewan peliharaan Mbah Kuwu Sangkan, sementara patung harimau menyimbolkan Prabu Siliwangi yang tak lain merupakan ayahnya sendiri.

Nah, itu tadi singkat makam keramat Mbah Kuwu Sangkan di Cirebon.




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads