Banyak Pemandu Wisata di Pangandaran Belum Berlisensi

Banyak Pemandu Wisata di Pangandaran Belum Berlisensi

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Rabu, 06 Des 2023 02:30 WIB
Body Rafting di Sungai Ciwayang Pangandaran.
Wisata body rafting di Pangandaran (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Kabupaten Pangandaran memiliki banyak destinasi wisata. Hal tersebut memunculkan para pemandu wisata atau tour guide lokal. Namun, banyak dari mereka yang belum berlisensi pramuwisata.

Ketua Bidang Pendidikan dan Peningkatan SDM DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Pangandaran Sutan Abdul Rosid mengatakan jumlah pemandu wisata di Pangandaran cukup banyak, hanya saja baru 4 orang yang memiliki lisensi pemandu wisata.

"Hampir di sejumlah titik destinasi wisata seperti Green Canyon, Citumang, Cagar Alam, Santirah. Ciwayang dan beberapa obwis lokal lainnya masih dipenuhi pemandu lokal tanpa lisensi," kata Sutan, Selasa (5/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akibatnya kalau pemandu tidak punya lisensi, jika seseorang agen travel menggunakan guide ilegal manakala terjadi apa-apa itu bisa dituntut secara hukum sesuai Perda Pramuwisata No 8 tahun 2018," sambungnya.

Sutan mendorong agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran menggelar pembukaan lisensi pramuwisata. Nantinya, para pemandu wisata lokal bakal mendapatkan pelatihan terkait guide teknik, public speaking, hospitality, sampai standar operasional prosedur (SOP) pramuwisata, kenyamanan dan water rescue. "Kalaupun anggarannya tidak ada, dibuat secara bertahap saja, dicicil aja," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Industri Pariwisata Ekonomi Kreatif Disparbud Pangandaran, Yan Yan Hendayana mengatakan pihaknya bakal mengkaji dan membahas terkait masalah lisensi pemandu wisata di Pangandaran. "Tentu nantinya kita harus buatkan Perbup tentang pemandu lokal, sementara ini akan kita rumuskan," kata Yan Yan.

Yan Yan mengatakan pihaknya akan sangat mendorong penuh pemandu lokal naik kelas dan berlisensi. Apalagi, menurut Yan Yan, pemandu wisata menjadi wajahnya wisatawan di Pangandaran.

"Tentu akan kami dorong melalui pelatihan-pelatihan agar semua guide lokal mempunyai hak yang sama sebagai pemandu di daerahnya sendiri," ucapnya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bojong Joelmi mengatakan para pemandu wisata di tempatnya mendapatkan pelatihan dan beberapa diantaranya mendapatkan lisensi.

"Cuman pertanyaannya bisa gak HPI memfasilitasi itu (pemandu wisata berlisensi), kalau ada program pun dari HPI kuotanya terbatas, saya saja yang sudah lama ngikutin perkembangan supaya para pemandu itu dapat lisensi," ucapnya.

"Jadi kalau punya lisensi itu memang harus mandiri bayar, itu kendalanya. Karena tidak semua juga berlisensinya harus HPI, ada ekowisata dan lainnya. Saya rasa sudah 60 persen punya sertifikat para pemandu di sini," ucapnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads