Di pelosok Kabupaten Garut, terdapat sebuah surga tersembunyi bernama Leuwi Jurig. Tempat ini merupakan sungai yang menyimpan berjuta keindahan di dalamnya.
Leuwi Jurig, berada di pelosok Kabupaten Garut. Tepatnya di kawasan Cihikeu, Kecamatan Bungbulang. Jika detikers berangkat dari Jakarta, bisa berkendara terlebih dahulu menuju perkotaan Garut, dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam.
Setelah tiba di Garut, detikers kemudian bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor menuju Bungbulang. Rutenya, melintasi Tarogong-Garut Kota-Bayongbong-Cikajang-Pamulihan-Pakenjeng-Bungbulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan ini, akan menempuh waktu perjalanan sekitar 5 jam. Sebab, meskipun jaraknya hanya sekitar 68 kilometer, namun jalan menuju lokasi cukup alot untuk dilalui, karena medan jalanan yang berada di antara pegunungan.
Tapi tenang saja. Rasa lelah dan capek perjalanan, bakal hilang ketika pertama kali menginjakan kaki di tempat ini.
Suasana menenangkan khas pedesaan, langsung menyambut siapapun yang datang ke sana. Udara segar karena pepohonan di mana-mana, akan langsung terasa.
Leuwi Jurig, merupakan sebuah sungai yang airnya tenang. Air di sini, berwarna hijau pekat menandakan dalamnya sungai. Kedalamannya, diketahui mencapai hingga 10 meter. Tapi, ada beberapa bagian yang kedalamannya lebih dangkal.
Yang menjadi ciri khas dari Leuwi Jurig, adalah keindahan panoramanya. Bebatuan besar yang tersaji secara alami di sana, menjadi daya tarik tersendiri.
Wisatawan yang berkunjung ke sana, biasanya hanya menikmati pemandangan indahnya saja. Beberapa yang bisa berenang, biasanya memilih untuk bermain air di Leuwi Jurig.
Tapi, jika detikers berkunjung ke sana, disarankan untuk menikmati pemandangannya saja, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal ini, bukan tanpa alasan. Sebab, Pemerintah Kabupaten Garut sendiri, hingga kini belum mengelola Leuwi Jurig secara serius. Belum ada fasilitas pendukung yang tersedia di sana.
Para pelancong sendiri, hanya dikenakan biaya Rp 10 ribu oleh warga setempat. Uang itu, sebagai biaya parkir. Tapi, jika ingin, detikers bisa menyewa jasa warga lokal untuk menjadi pemandu ketika berkunjung ke sana. Tarifnya, bisa dinegosiasikan.
Ahmad Fauzi, adalah seorang traveler asal Garut, yang pernah berkunjung ke sana. Menurut Oji, sapaan Ahmad Fauzi, Leuwi Jurig punya suasana yang sangat menenangkan.
"Tempatnya adem, dan cocok untuk healing karena jauh dari hingar-bingar," katanya.
Nama Leuwi Jurig sendiri, berasal dari Bahasa Sunda. Leuwi berarti cekungan sungai, sedangkan Jurig adalah setan atau hantu. Konon katanya, penamaan Leuwi Jurig ini karena banyaknya kejadian kecelakaan yang terjadi di jembatan yang persis berada di atas Leuwi Jurig.
Sementara menurut Pemkab Garut, seperti dilansir dari situs visitgarut.garutkab.go.id, di lokasi tersebut, tak hanya terdapat Leuwi Jurig. Tapi, ada leuwi-leuwi lainnya, yang juga menawan.
"Berdekatan dengan Leuwi Jubleg, dan Pantai Rancabuaya yang sejuk dan suasana yang menenangkan," katanya.
(tey/tey)