Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap alasan pembangunan Menara Kujang Sapasang di kawasan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang. Menurut Kang Emil, sapaannya, pembangunan Menara Kujang Sapasang adalah sebagai kompensasi masa depan bagi warga terdampak akan keberadaan Waduk Jatigede melalui peningkatan sektor kepariwisataan.
"Saya bilang harus diciptakan agar pengorbanan rakyat Jatigede yang tergusur oleh proyek waduk Jatigede ini mendapatkan kompensasi masa depan dan kompensasi yang paling logis adalah pariwisata," kata Emil dalam sambutannya saat meresmikan Menara Kujang Sapang, Minggu (13/8/2023).
Sebelumnya, ia pun menceritakan awal mula tercetusnya pembangunan menara tersebut. "Di suatu siang saya datang ke sini (Waduk Jatigede) bersama pak bupati dan betapa indahnya tapi sayangnya tidak ada (wisatawan) yang datang ke sini. Lalu saya bilang, kalau sudah menciptakan karya infrastruktur dan sifatnya luas maka akan terkandung di dalamnya sebuah potensi pariwisata, itu rumusnya," tutur Emil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, aliran sungai, situ, bendungan dan waduk, selain memiliki fungsi ekologis juga memiliki fungsi sosial yang salah satunya memiliki potensi pariwisata.
"Kalau semua bendungan hanya menjadi fungsi ekologis, itu hanya menyelesaikan setengah urusan. Tapi kalau ditambahkan fungsi sosial, ekonomi, kepariwisataan maka lengkaplah fungsi dari infrastrukturnya itu," ucapnya.
"Itulah kenapa kami memperbaiki Kalimalang, kami memperbaiki Situ Bagendit dan kami memperbaiki Situ Gede dan di semua yang ada unsur-unsur airnya," ujar Emil menambahkan.
Emil pun menegaskan alasan atas gagasannya tersebut. Ia melihat bahwa Jawa Barat secara geografis merupakan salah satu daerah di Indonesia yang paling banyak dilintasi oleh aliran sungai.
"Makanya nama-nama daerahnya mayoritas di awali dari 'ci' (dari kata cai atau air), seperti Cigadung, Cimahi dan Cicaheum," ucapnya.
Itu pula yang menjadi alasan kenapa Menara Kujang Sapasang perky dibangun di kawasan Waduk Jatigede. Terkait hal itu, Emil berpesan agar lapangan pekerjaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) wisata Waduk Jatigede sejatinya diprioritaskan bagi warga lokal khususnya yang terkena dampak Waduk Jatigede.
"Maka saya titip ke pak bupati, tolong mayoritas yang bekerja dan mendapatkan benefit ekonomi di sini dahulukan adalah warga Jatigede, kalau itu tercapai maka afdol-lah niat dan maksud kita dalam membangun Menara Kujang Sapasang," kata Emil.
![]() |
Menara Kujang Sapasang berada dalam satu kawasan dengan Masjid Al-Kamil yang berlokasi di Bukit Panenjoan, Desa Jemah Kecamatan Jatigede, Sumedang. Kedua bangunan itu dihubungkan dengan sebuah jembatan lengkap dengan ornamen-ornamennya.
Emil menjelaskan soal kenapa lokasi Menara Kujang Sapasang tepat berada di atas bukit yang menghadap ke perairan Waduk Jatigede. "Saat itu saya berdiri di lokasi parkiran (sekitaran Masjid Al Kamil), lalu saya memicingkan mata dan saat itu terpikirkan oleh saya, kalau saja di sana ada sesuatu bangunan yang vertikal maka akan menjadi sebuah ikon yang tidak ada di tempat lain," tutur Emil.
Peresmian Menara Kujang Sapasang digelar meriah dengan menampilkan beberapa kesenian seperti seni pencak silat, tari umbul-umbul dan kesenian lainnya dan menjadi rangkaian dari West Java Festival 2023. Emil datang bersama istrinya, Atalia Praratya, dan didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan.
Menara Kujang Sapasang mulai dibangun pada 2021. Menara tersebut dan bangunan Masjid Al Kamil yang ada di dekatnya didesain langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
(bbp/bbp)