Pantai Karapyak Sepi Pengunjung Imbas Kenaikan Harga Tiket Masuk

Pantai Karapyak Sepi Pengunjung Imbas Kenaikan Harga Tiket Masuk

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Minggu, 02 Jul 2023 18:00 WIB
Pantai Karapyak Pangandaran
Pantai Karapyak Pangandaran (Foto: Faizal Amiruddin/detikcom)
Pangandaran -

Pangandaran menjadi salah satu tempat yang diserbu wisatawan saat momen libur panjang. Tapi, banyaknya wisatawan tak sebanding dengan kunjungan ke Pantai Karapyak. Kenapa?

Salah satu penyebabnya lantaran harga tiket masuk yang mengalami kenaikan pada 1 Mei 2023 lalu. Hal itu dialami oleh Dodi salah satu pelaku usaha di Pantai Karapyak. Menurutnya kunjungan ke Pantai Karapyak justru sepi saat momen libur panjang Iduladha.

"Setelah diberlakukan kenaikan harga tiket dan sebanding dengan tiket masuk ke pantai Pangandaran dan Batukaras, jumlah kunjungan menurun, kalau dua pantai itu kan bisa berenang, sementara disini tidak bisa," kata Dodi, Minggu (2/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dodi menuturkan sebelum diberlakukan kenaikan tiket masuk kunjungan ke Pantai Karapyak kerap ramai. Dia menggambarkan biasanya ada belasan bus yang singgah ke pantai tersebut. Namun kini saat akhir pekan, terhitung hanya empat bus saja.

"Karena harganya terlalu mahal, sementara pantai Karapyak tidak bisa digunakan untuk berenang, namun harga tiket mencapai Rp 515 ribu per bus besar dan itu sama harganya seperti Pangandaran dan Batukaras," katanya.

Menurutnya dulu tiket masuk objek wisata pantai Karapyak untuk Bus Besar hanya Rp280.000, sedangkan saat ini Rp 515.000.

ADVERTISEMENT

Sekedar informasi, harga tiket masuk ke Pantai Karapyak saat ini beragam tergantung jenis kendaraan. Satu orang dikenai tiket masuk Rp 10 ribu. Bila menggunakan sepeda motor dikenai tiket Rp 20 ribu. Sedangkan paling mahal bus besar Rp 515 ribu. Harga ini sama seperti harga masuk ke Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.

Dodi mengaku tak habis pikir dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk kenaikan harga tiket ini.

"Jika dilihat dari luas kawasan, sarana, fasilitas tentunya berbanding jauh dengan Pantai Pangandaran. Bahkan jaringan internet di Karapyak susah," ucapnya.

Dodi menyaksikan sendiri bnayak pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar akibar pantai tersebut sepi pengunjung.

"Warung-warung kecil pun banyak yang tutup, orang gak ada yang belinya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran Tonton Guntari menuturkan terkait harga tiket yang kadung naik, pihaknya menawarkan solusi. Para wisatawan atau pelaku usaha semisal travel bisa mendapatkan diskon hingga 20 persen.

"Bukan mengurangi harga tiket, tapi ada diskon khusus untuk travel agent dengan cara melayangkan surat ke Disparbud. Karena kalau perorangan mobil-mobil kecil tidak masalah," ucapnya.

"Padahal bisa kami diskon dengan melayangkan surat. Maksimal ada potongan 20% dari Rp 515.000 untuk bus besar bisa menjadi Rp 415.000. Ada pengurangan Rp 100 ribu," tuturnya menambahkan.

Tonton menuturkan adanya harga tiket ini diberlakukan untuk menambal retribusi.

"Harusnya memang ke Pantai Pangandaran itu dibebaskan tidak harus bayar, seperti di Kuta, Benoa, Sanur. Tapi Kabupaten Pangandaran masih butuh retribusi kalau semua pelaku usaha di Pangandaran pajaknya sudah benar, ngapain ada retribusi. Tapi kan belum, makanya kami masih butuh retribusi," paparnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads