Melihat Lebih Dekat Situ Citali, Tempat Lahirnya Ubi Cilembu

Kabupaten Sumedang

Melihat Lebih Dekat Situ Citali, Tempat Lahirnya Ubi Cilembu

Nur Azis - detikJabar
Sabtu, 24 Jun 2023 17:58 WIB
Situ Citali Sumedang, tempat lahirnya ubi cilembu
Situ Citali Sumedang, tempat lahirnya ubi cilembu (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Ubi cilembu menjadi salah satu komoditas unggulan pertanian bagi Kabupaten Sumedang. Awal mula kemunculan ubi cilembu konon tidak terlepas dari keberadaan sebuah situ yang bernama Situ Citali.

Kala itu, Situ Citali menjadi tumpuan bagi para petani ubi untuk mengairi lahannya. Budidaya ubinya dilakukan di sekitar pinggiran situ.

Kondisi Situ Citali sendiri saat ini sudah mengering dan hanya menyisakan mata air yang berbentuk sumur. Sumur mata air itu hingga kini masih dimanfaatkan dan menjadi tumpuan bagi beberapa petani untuk mengairi salah satu area lahan pertaniannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan itu didapati dari salah seorang petani sekaligus pengusaha ubi di Desa Cilembu yakni Suhaya (70). Belum lama ini, detikJabar bersama Suhaya berkesempatan melihat area bekas lokasi situ.

"Iya di sini (awal mula ubi ditanam warga) dan dulunya hanya sedikit lahan tanaman ubi itu, hanya di pinggiran situ dan sekarang juga paling tinggal beberapa hektar saja," kata Suhaya setibanya di area bekas situ tersebut.

ADVERTISEMENT

Area bekas Situ Citali tampak cukup luas. Area tersebut kini menjadi lahan bagi tanaman ubi.

Di lokasi tempatnya berdiri, kata Suhaya, dulunya menjadi bagian dari area situ. Di area situ tersebut dulunya terdapat banyak sumber mata air. Namun yang paling banyak digunakan warga hanya dua sumber mata air. Kondisi airnya pun cukup melimpah ruah saat itu.

Menurut cerita orang-orang kala itu, sambung Suhaya, salah satu sumber mata air terpaksa ditutup lantaran adanya musibah yaitu tenggelamnya salah seorang warga. Hal itu pulalah yang menjadikan Situ Citali menjadi mengering.

"Kapungkur mah caina ngaburial, cenah saatosna aya anu tikerelep nyak ditutup ku kai sagede tampir sareng injuk jadina weh saat (dulunya air yang keluar melimpah ruah, katanya, sejak adanya orang yang tenggelam lalu ditutup sumber mata airnya dengan kayu besar dan ijuk dan menjadikan surut atau mengering)," paparnya.

Kini, di lokasi tersebut ada salah satu peninggalan dari Situ Citali yaitu berupa mata air berbentuk sumur. Konon, volume airnya tidak pernah mengering meski terus menerus dipergunakan untuk kebutuhan perkebunan warga.

"Sumur iyeu disedot ge teu sĕep-sĕep, ngan iyeu teh aliran di handapna duka kamana da dihandap teu aya walungan (Sumur ini disedot juga tidak habis-habis, cuma jalur aliran air di bawahnya entah kemana soalnya di area bawah tidak ada sungai)," terangnya.

Tentang keberadaan Situ Citali sendiri dibenarkan oleh Kepala Desa Cilembu, Asep Suhara (55).

"Iya dulunya di desa ini ada Situ Citali," ucapnya saat berbincang dengan dengan detikJabar.

Meski demikian, ia mengaku dirinya sendiri tidak mengalami akan keberadaan situ tersebut. Namun dari informasi orang tua dulu, kata dia, awal mula penanam ubi di Desa Cilembu, salah satunya memang di sekitaran Situ Citali.

"Iya dulumah katanya penanaman ubi awalnya di sekitaran Situ Citali, lalu di Sawahlega, sebuah area di atasnya Situ Citali," ucapnya.

Keberadaan komoditas ubi di Desa Cilembu berdampak positif bagi kehidupan warganya. Komoditas ubi telah meningkatkan taraf hidup serta berhasil membuka banyak lapangan pekerjaan.

Beberapa ton ubi dari Sumedang telah merambah kebeberapa daerah di Indonesia. Bahkan beberapa di antaranya telah menembus pasar ekspor ke luar negeri seperti Malaysia, Jepang dan beberapa negara lainnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads