Kabupaten Kuningan resmi menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (POTRADNAS) IX Tahun 2023. Event ini diikuti ratusan anak muda dari berbagai daerah yang bertanding pada lima cabang olahraga (cabor) berbeda.
Perhelatan POTRADNAS berlangsung di Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan mulai, Selasa (13/6/2023). Seluruh kontingen dari 18 provinsi dan 8 kota/kabupaten hadir dan siap menjajal kejuaraan tersebut.
Baca juga: Kisah Pemain Spanyol yang Terbuang di Persib |
Menariknya, event ini tak hanya mengenalkan lima cabor tradisional seperti Hadang, Egrang, Sumpitan, Terompah Panjang, dan Gasing. Namun juga menjadi ajang promosi pariwisata Kabupaten Kuningan agar lebih terkenal di kancah nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Linggarjati sendiri merupakan salah satu kawasan wisata di Kabupaten Kuningan. Di daerah ini, berdiri Gedung Perundingan dan Gedung Sjahrir yang sarat akan nilai historis. Kedua gedung tersebut menjadi saksi bisu perjuangan para diplomat ulung Tanah Air, dalam mempertahankan status kemerdekaan Indonesia dari tangan Belanda.
Di samping itu, keberadaan Gunung Ciremai yang menjadi puncak tertinggi di Jawa Barat, bakal terlihat jelas dari kawasan Linggarjati sekaligus menjadi daya tarik tambahan pada gelaran POTRADNAS IX.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menjelaskan, lahirnya olahraga tradisional tak bisa dilepaskan dari sejarah dan kebudayaan asli bangsa Indonesia. Ini tercermin dari nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.
Spirit gotong royong dan sportivitas diwariskan ke generasi sekarang melalui permainan tradisional. Oleh karena itu, kata Dito, pihaknya mendorong supaya anak muda tertarik melestarikan olahraga tradisional. Khususnya sebagai salah satu identitas budaya bangsa Indonesia.
"Mungkin antusiasme ini tidak sampai puluhan ribu, tapi kita dari Kemenpora mendorong agar anak-anak muda ini tetap tertarik bergabung di jalur olahraga tradisional. Olahraga tradisional ini terbentuk dari awalnya sejarah dan budaya, di mana ini adalah cikal bakal nilai filosofi keindonesiaan dan nusantara," kata Dito kepada awak media usai membuka acara POTRADNAS IX, Selasa (12/6/2023).
Dito menyebut event kali ini menjadi misi pemerintah pusat untuk menyelamatkan budaya Indonesia dari banyaknya pengaruh budaya asing. Selain itu, ia pun berharap agar olahraga tradisional dapat dikenal luas oleh semua lapisan masyarakat. Layaknya sepak bola yang menjadi olahraga populer di negeri ini.
"Ada sportivitas, gotong royong dan kebudayaan asli Indonesia. Kita dari pemerintah pusat sangat mendukung pekan olahraga tradisional ini. Ke depan kita akan mendorong lagi agar bisa tayang di televisi nasional dan digital platform, hari ini mungkin digemari anak-anak muda," ujar Dito.
Lebih lanjut, Dito menerangkan kejuaran olahraga tradisional harus dikemas semenarik mungkin. Baik dari segi entertainment maupun tourism. Sehingga, dihelatnya POTRADNAS di Kabupaten Kuningan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.
Sebab, olahraga tradisional menjadi sport tourism yang setidaknya bakal menarik perhatian wisata lokal untuk datang ke Kabupaten Kuningan.
"Sangat menyentuh, makanya hari ini kita buat di kawasan wisata Linggarjati. Memang namanya olahraga tradisional, karena melekat dengan kebudayaan harus dikemas sisi entertainment, tourism dan budaya. Agar ke depan meningkatkan daya ekonominya," jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Kuningan, Acep Purnama menyampaikan, permainan tradisional sudah berkembang lama di wilayahnya. Sejak dulu, permainan tersebut tersebar di pelosok desa hingga ke sekolah.
Kegiatan POTRADNAS, sambung Acep, menjadi momentum yang pas guna melestarikan permainan tradisional di tengah gempuran kecanggihan teknologi. Maka dari itu, dia meminta agar seluruh kontingen yang mengikuti kompetisi ini bisa bertanding sepenuh hati sebagai wujud kecintaan terhadap olahraga tradisional.
"Gerakan pekan olahraga tradisional ini menjadi media kita semua, untuk mengenang dan membudayakan olahraga tradisional di tengah kecanggihan teknologi, yang kita takutkan akan menggerus nilai-nilai kebudayaan," paparnya.
Acep juga tak lupa mengingatkan, supaya para atlet dari berbagai daerah ini bisa merasakan suasana di Kabupaten Kuningan. Di mana, wilayahnya memang terkenal sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di Jawa Barat.
"Kami ucapkan selamat bertanding, junjung tinggi sportivitas, lebih utarakan kesatuan dan persatuan sesama anak bangsa," pungkas Acep.
(mso/mso)